loading...
Dalam sidak serang petugas mendatangi satu per satu penjual takjil yang menjajakam dagangannya. Mereka membeli takjil, seperti bakso goreng, otak-otak, kerupuk, kue lapis dan tutut, dengan harga Rp2.000. Petugas membawa sampel takjil itu ke mobil laboratorium yang diparkir tak jauh dari pasar untuk menguji kandungannya.
Setelah dilakukan uji laboratorium, petugas menemukan kudapan tutut mengandung bahan pengawet berbahaya, formalin. "Dari semua sampel takjil yang kami uji, ternyata tutut positif mengandung formalin," kata Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan BBPOM Bandung Dela Triatmani.
Dela mengemukakan, bukti tutut mengandung formalin terlihat dari cairan yang berwarna gelap. Lantaran mengandung formalin, petugas mengimbau penjual untuk tidak menjual takjilnya. Sebab kandungan formalin berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
"Formalin bukan untuk dikonsumsi manusia. Jika dikonsumsi dapat berakibat buruk terhadap kesehatan. Kami lakukan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk memberi pembinaan kepada penjual. Karena ini pedagang kecil, mungkin karena ketidaktahuan mereka," kata Dela.
(wib)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : https://ift.tt/2s0Hf3G
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sidak Pasar Takjil, BBPOM Bandung Temukan Tutut Berformalin"
Post a Comment