loading...
Sebelum tewas dua orang saksi melihat Hendri mengerang kesakitan. Lelaki pemburu jimat kesaktian itu diduga tewas akibat kelelahan. "Sebelum tewas korban melakukan tirakat, dengan berhari hari tidak tidur," ujar Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Rifaldhy Hangga Putra kepada wartawan.
Korban datang ke pesarean bersama tiga orang rekannya. Sebagian masyarakat meyakini pesarean Tundonegoro keramat. Pada hari hari tertentu tidak sedikit orang berdatangan. Selain berziarah mereka biasanya melakukan ritual menyepi, menanti turunya wangsit.
Tidak sedikit para peziarah bertirakat untuk memburu jimat. Mereka bertahan di tempat-tempat sepi, tidak tidur, serta tidak menyentuh makanan dan minuman. Saat datang, korban diduga dalam keadaan tidak sehat. Dengan bertirakat kondisinya semakin buruk.
Kepada petugas, Lamiran (60) saksi di lokasi mengaku awalnya mendengar erangan kesakitan. Suara seperti lazimnya orang masuk angin. Karena takut dia memanggil Tukiman, rekannya yang juga sama-sama pemburu wangsit.
Saat tiba di lokasi sumber suara keduanya mendapati korban dalam kondisi terbujur di dekat area pesarean. Korban sudah dalam keadaan tidak bergerak. "Saat itu diduga korban sudah dalam kondisi meninggal dunia," terang Rifaldhy.
Untuk memastikan penyebab kematiannya, korban dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Dalam pemeriksaan petugas tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Kematian korban diduga akibat kelelahan.
Lamiran mengatakan tidak menyangka jika ritual perburuan jimat itu berakhir dengan hilangnya nyawa. "Mungkin saja saat datang kondisinya sudah tidak sehat. Karenanya ketika memaksakan diri bertirakat malah tidak kuat," pungkasnya.
(nag)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : https://ift.tt/2vMCgsy
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tirakat Berujung Maut, Pemburu Jimat di Makam Tundonegoro Tewas"
Post a Comment