Search

Hebat! Dosen ITB Ciptakan Konstruksi Jalan dan Paving Blok Penyerap Air

BANDUNG - Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Profesor Dr Ir Bambang Sunendar Purwasasmita menciptakan inovasi sebagai solusi mengatasi banjir. Kreasinya adalah teknologi yang disebut geopolimer atau geopori.

Teknologi tersebut bisa diterapkan untuk pengganti jalan aspal atau beton. Teknologi itu juga bisa dipakai untuk membuat bahu jalan dan trotoar berupa paving blok. Dengan menggunakan teknologi itu, jalanan nantinya akan mampu menyerap air saat hujan atau banjir.

Ide untuk menciptakan teknologi itu sudah ada sejak 2003. Tapi, tahap menuju pengerjaan konstruksi baru bisa mulai direalisasikan sejak 2009. Pada 2014, business plan sudah dihitung. Kemudian pada 2015, secara teknologi geopori itu sudah bisa dipraktekkan dengan pembuatan konstruksi.

"Akhirnya 2015 itu kita sudah menghasilkan produk apakah itu berupa jalan atau untuk paving blok," kata Bambang.

Saat ini, konstruksi jala, bahu jalan, trotoar, termasuk saluran untuk pembuangan air, daya serap airnya rendah. Hal itu berdampak pada seringnya konstruksi tergenang oleh air saat terjadi hujan atau banjir.

Akibatnya, banjir seringkali sulit dihindari. Selain karena konstruksi yang daya serap airnya kurang bagus, sampah sering jadi penyumbat saluran air. Sehingga, air yang ada di jalan tidak bisa terbuang dengan cepat.

"Untuk itu, pasti harus ada buangan air yang cepat dibandingkan dengan buangan konvensional yang seperti sekarang. Kalau ada sampah, (saluran air) ketutup, ya sudah beres, tidak ngalir lagi airnya," jelasnya.

Jika konstruksi menggunakan geopori, maka air yang berada di jalanan akan terserap ke dalam tanah dengan cepat. Kalaupun saluran air tertutup, hal itu tidak masalah karena air langsung masuk ke dalam tanah.

Itu dikarenakan teknologi yang dibuatnya memiliki pori-pori yang mampu menyerap air. Itu berbeda dengan aspal atau konstruksi konvensional yang tidak bisa menyerap air. Bahkan, air cenderung mudah merusak konstruksi konvensional.

Bambang mengatakan, untuk membuat konstruksi jalan dan paving blok itu menggunakan bahan yang sama. Yang membedakan, untuk pembuatan jalan materialnya dibuat dengan cara dicor. Sedangkan untuk membuat paving blok dilakukan dengan cara dicetak.

Daya serap air dari konstruksi buatannya pun sangat kuat. Daya serapnya bisa mencapai 2.000 liter per menit per meter2. Bahkan, daya serapnya bisa jauh lebih besar jika diinginkan.

"Itu tergantung dari pesanan, untuk apa keperluannya, disesuaikan sama kita," ucapnya.

Ia pun sempat memperlihatkan salah satu cetakan paving blok geopori ciptaannya. Ia menyemprotkan air melalui sebuah selang di atasnya. Hasilnya, air langsung terserap oleh paving blok dan air terlihat mengalir ke bawah.

Air yang disemprotkan di bagian atas pun terlihat tidak melebar ketika di atas paving blok. Artinya, air langsung terserap sebelum melebar ke mana-mana.

Let's block ads! (Why?)



Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2xqroA8

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hebat! Dosen ITB Ciptakan Konstruksi Jalan dan Paving Blok Penyerap Air"

Post a Comment

Powered by Blogger.