Ketua DPD PDIP Jabar Tubagus Hasanudin menegaskan, sebagai partai nasionalis PDIP juga merupakan partai religius. Oleh karena itu, mantan perwira tinggi TNI AD itu itu tak menghendaki adanya dikotomi antara nasionalis dan agamais di ajang Pilkada Serentak maupun Pilgub Jabar 2018.
"Kami adalah partai nasionalis-religius. Kalau bicara religius, saya tegaskan waktu di TNI pun kami wajib dan digebug kalau tidak salat," tegas Hasanudin seusai pertemuan dengan jajaran DPD Partai Golkar Jabar di kantor DPD PDIP Jabar, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu (9/8/2017).
Hasanudin kembali menegaskan, meskipun partainya identik dengan sebutan partai nasionalis, namun jika bicara keyakinan, dirinya dan seluruh kader PDIP sangat mengedepankan religiusitas sebagai bukti pengamalan sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan yang Maha Esa.
"Di sini juga banyak santri-santri. Jadi jangan ada dikotomi nasionalis dan religius. Kami religius-nasionalis-pancasilais," tegas Hasanudin.
Senada dengan Hasanudin, Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi menegaskan, persoalan religiusitas merupakan persoalan individu. Menurut Dedi, isu nasionalis-religius merupakan budaya kapitalis yang kerap dimunculkan dalam setiap event pilkada.
"Di Golkar juga ada musala, sajadah, dan mukena. Banyak juga yang umrah dan zakat. Itu kapitalisasi isu yang dibuat. Religius itu nilai individu. Kami juga partai yang punya religius," tandas Dedi.
(wib)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2hJrNXR
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PDIP-Golkar Jawa Barat Klaim Sebagai Partai Nasionalis-Religius"
Post a Comment