Menurut Kepala Kantor Bea Cukai Ternate Nyoman Adhi Suryadnyana, sektor perpajakan kepabeanan dan cukai mempunyai proporsi yang cukup besar dalam APBN, sehingga praktik perdagangan yang bersih dan transparan diperlukan untuk mengoptimalkan penerimaan negara.
"Untuk menghindari praktik perdagangan yang tidak sesuai ketentuan, pengamanan penerimaan negara dari sektor tersebut sangat penting yang nantinya digunakan untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur, program-program pembangunan, serta perbaikan remunerasi dan kesejahteraan PNS, aparat TNI, dan Polri," ujar Nyoman.
Untuk itu, program penertiban impor berisiko tinggi ini didukung baik oleh berbagai pihak di antaranya Kejati Maluku Utara, Polda Maluku Utara, BIN Daerah Maluku Utara, Lanal Ternate, Korem 152/Baabullah. Dukungan tersebut dinyatakan dalam agenda koordinasi yang berlangsung di Kantor Bea Cukai Ternate pada Selasa (25/7/2017) dan ditandai dengan penandatanganan pernyataan dukungan.
Meskipun menghadapi tantangan keterbatasan sumber daya manusia dalam mengamankan wilayah Maluku Utara yang sangat luas, para aparat penegak hukum berkomitmen untuk terus bersinergi.
"Sinergi dan dukungan dari seluruh lembaga penegak hukum harus dijalin. Hal ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif dalam mengamankan penerimaan negara dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara," pungkas Nyoman.
(zik)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2uATx3s
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tertibkan Impor Berisiko Tinggi, Bea Cukai Ternate Bersinergi dengan Penegak Hukum"
Post a Comment