“Operasional ojek online tidak ada izinnya, tapi kenapa kok dibiarkan saja. Untuk itu, kami demo untuk mendesak pemerintah supaya menghentikan ojek online,” kata seorang sopir angkota jalur 2, Yuliyanto.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Salatiga Suyanto menyatakan, ekspansi perusahaan penyedia jasa transportasi online menyalahi aturan lantaran tidak berizin. Selain itu, operasional angkutan online juga menurunkan pendapatan kru angkota.
"Kami mengeluh kareta setelah Go-Jek beroperasional pendapatan angkota menurun. Banyak penumpang angkutan kota yang beralih menggunakan Go-Jek,” ujarnya.
Dia menilai keberadaan angkutan online di Salatiga mengancam kelangsungan angkutan kota. Untuk itu, kru angkota minta Pemkot Salatiga segera menutup operasional angkutan online di Salatiga.
"Sekarang ini kondisi angkutan kota sudah kembang kempis karena sepi penumpang. Jika penumpang langganan angkutan kota beralih ke Go-jek, maka akan bertambah sepi dan pendapatan turun drastis," tandasnya.
(wib)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2tBoDqe
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kru Angkota Demo Tolak Angkutan Online"
Post a Comment