Politisi yang kerap disapa Bamsoet ini menekankan narkoba adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak perlu di toleransi. Ia menyebutkan penangkapan kapal Sunsrise Glory berbendera Singapura yang melakukan penyelundupan satu ton sabu-sabu di kawasan Batam, Kepri, membuktikan Indonesia sebagai pasar besar peredaran narkoba.
Bamsoet yang hari ini melakukan kunjungan Batam bersama Panglima TNI, Kepala BNN dan Kabareskrim Polri, Pimpinan DPR mengapresiasi adanya kerja sama di lapangan dalam memburu para penyelundup kakap berkewarganegaraan Taiwan tersebut. Menurutnya satu ton lebih jenis shabu yang berhasil disita tersebut diperkirakan dapat merusak setidaknya 5 juta anak-anak bangsa kita.
“Sebagai pimpinan DPR RI saya berpendapat, tidak ada kata lain kecuali sebuah tindakan tegas yang harus dilakukan oleh negara. Yakni, tenggelamkan kapal tersebut dan hukum mati pelakunya,” tegas Bamsoet.
Mantan Ketua Komisi III DPR ini mengingatkan pemerintah, khususnya penerintah daerah tak menganggap enteng peredaran narkoba. Pencegahan, khususnya di kalangan generasi muda mutlak dilakukan karena oleh semua pihak karena ancaman narkoba sudah di depan mata.
“BNN, Polri, TNI tidak akan bisa sendirian. Intinya, ini adalah tanggungjawab kita bersama. Dan nyatakanlah mulai hari ini, perang terhadap narkoba!” kata Bamsoet.
Lebih jauh ia berpesan aparat penegak hukum agar bekerja lebih profesional lagi dengan sinergitas yang tak hanya di level pimpinan, namun hingga ke tataran pelakasana. “Kerja sama mutlak dilakukan karena resource yang ada pada masing-masing institusi akan dapat saling melengkapi,” tandasnya.
(wib)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2G3GZ9d
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jangan Ada Permainan, Hukum Mati Penyelundup Narkoba"
Post a Comment