Menurut Defy, kejadian busung lapar tersebut bukan tanggung jawab pemerintah saja. Ini adalah tanggung jawab seluruh elemen bangsa. "Jadi harus segera kita tuntaskan secara bersama sama," kata pemuda yang menjabat Sekretaris Lembaga Seni Budaya dan Olah Raga (LSBO) PP Muhammadiyah ini.
Seperti diberitakan, puluhan anak meninggal akibat kejadian luar biasa (KLB) campak disertai gizi buruk di Asmat dalam empat bulan terakhir. Dan belasan bayi mendapat perawatan karena badannya kurus.
Presiden Joko Widodo sudah menerjunkan tim dari TNI dan Kemenkes untuk menyelesaikan kasus gizi burk dan campal di Asmat, Papua.
"Permasalahan ini tidak bisa hanya kita serahkan sama pemerintahan pusat atau pemerintahan daerah saja, tetapi akan cepat selesai bila seluruh elemen bangsa, bergandengan tangan dengan pemerintah, sehingga penderitaan busung lapar yang dialami saudara kita suku Asmat segera tuntas, dan mereka dapat hidup dengan berkecukupan terutama soal makanan," ujar Defy.
Dia meminta kejadian busung lapar ini dipolitisasi atau dengan kata lain dijadikan isu politik oleh elit elit politik di negeri ini. Sebab bila politisasi itu terjadi maka akan menjadi tragedi yang buruk, bagi etika perpolitikan kebangsaan di masa depan.
"Seharusnya yang kita lakukan adalah, bagaiamana musibah busung lapar Asmat ini, menjadi momen bagi seluruh elemen anak bangsa untuk kembali mempererat rasa persaudaran, yang belakangan ini mulai hilang di tengah-tengah kehidupan berbangsa," tandas Defy.
(sms)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2BAiaPL
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tokoh Muda Muhammadiyah Minta Kasus Busung Lapar di Asmat Dituntaskan"
Post a Comment