Khofifah mengatakan, kehadiran MDMC atau Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah ini merupakan bagian dari public-private partnership yang harus dibangun bersama antara Muhammadiyah dan pemerintah lantaran menurutnya, ada 232 kota dan kabupaten se-Indonesia yang beresiko terdampak bencana alam.
“Apalagi, 80 persen yang terdampak itu akan mengalami jamila atau jadi miskin lagi,” ungkapnya.
Khofifah mengapresiasi kiprah MDMC. Ia mengisahkan, tahun lalu, ketika dilakukan deklarasi Hari Relawan Sedunia, MDMC menjadi salah satu elemen yang berada di garda depan. “MDMC juga menjadifrontliner waktu itu dalam menginisiasi deklarasi sekaligus membangun komitmen dan strategi internasional mengatasi berbagai persoalan kebencanaan,” ungkapnya.
Tak lupa, Khofifah juga hendak menyerahkan mobil dapur umum lapangan pada MDMC sekaligus mengundang untuk hadir bersama pemerintah dan berbagai elemen memperingati Hari Relawan pada 7-8 Desember di Pacitan.
Sementara itu, Wakil Rektor I UMM Syamsul Arifin mengatakan, dengan situasi Indonesia yang rawan bencana, kehadiran MDMC sangat dibutuhkan bagi penanganan bencana alam dan kemanusiaan. "Semoga Jambore nasional ini membuat relawan Muhammadiyah lebih peka dan terampil dalam menangani bencana," ujarnya.
Kegiatan MDMC yang berlangsung empat hari ini turut didukung Lazismu, UNICEF, UMM, dan sejumlah organisasi otonom Muhammadiyah. Kegiatan pra-pembukaan diawali dengan Bakti Sosial berupa donor darah dan pemeriksaan kesehatan di Kedung Kandang, Malang pada Kamis (30/11/2017).
Lalu dilanjutkan dengan Silaturrahim Kebangsaan oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan pada Jumat pagi (1/12/2017). Sementara pembukaan dilakukan pada Jumat siang (1/12/2017) yang dihadiri Mendikbud Muhadjir Effendy dan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir.
(rhs)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2zK4MZ4
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mensos Apresiasi Kiprah MDMC"
Post a Comment