Sementara periode hari ini Rabu (27/9/2017) sekira pukul 00.00 hingga 06.00 Wita terjadi gempa 302 kali. Kepala PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) Surono mengatakan, aktivitas kegempaan yang tinggi tidak menjadi jaminan letusan Gunung Agung nanti akan besar.
"Pada tahun 2007 kita berkaca pada Gunung Kelud tidak suka mengumbar gempa tapi letusanya cukup besar," kata laki-laki yang akrab dipanggil dengan Mbah Rono ini.
Saat ini PVMBG mengacu pada tahun 1963 silam bahwa Gunung Agung pernah meletus, dan banyak memakan korban. "Paling tidak kita mengacu itu saja dulu, untuk memgantisipasi adanya korban Gunung Agung. Dan pengungsian harus ditingkatkan sesuai dengan apa yang terjadi. Tapi bisa saja Gunung Agung tidak meletus,"ujarnya.
Saat ini yang direkomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 9 km dari Kawah Puncak Gunung tersebut. Dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 12 km.
Supaya ada jaminan keselamatan pihaknya berharap warga mengikuti apa yang diarahkan oleh pemerintah. Dia menegaskan, bahwa Gunung Agung hingga sampai saat ini belum meletus.
"Yang paling bahaya awan panas. Pada masa lalu awan panasnya mencapai 12 km luncuran awannya sangat cepat. Melihat ada yang di Gunung Merapi. Jangan sampai awan panas itu datang dan warga belum mengungsi," ucapnya.
Gunung Agung ditetapkan statusnya menjadi awas sejak Jumat 22 September 2017 sekira pukul 20.30 Wita.
(whb)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2fpjn3A
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mbah Rono: Aktivitas Gempa Tinggi Tidak Menjamin Letusan Gunung Agung Besar"
Post a Comment