“Laut Banten cukup luas, sedangkan jumlah anggota kita masih cukup terbatas, fasilitas dan alusista juga kurang memadai. Sebenarnya ini bukan hanya terjadi di Banten saja tapi juga terjadi di seluruh Indonesia,” kata Rudi kepada wartawan, Senin (17/7/2017).
Untuk mengantisipasinya, Rudi mengungkapkan pihaknya akan memaksimalkan pengamanan perairan Banten dan juga melakukan pendekatan dengan masyarakat terutama masyarakat di pesisir pantai.
“Yang sulit diawasi yaitu pelabuhan-pelabuhan tikus. Ini pentingnya informasi dari masyarakat, karena mereka yang lebih mengetahui kondisi daerahnya masing-masing. Untuk itu kita harapkan mereka untuk ikut andil melakukan pengawan. Jika ada kegiatan yang mencurigakan segera laporkan,” ungkapnya.
Berdasarkan pemantuan, setiap harinya kapal asing yang masuk ke wilayah perairan di Banten sekitar puluhan kapal yang terdeteksi. Sebanyak 10 kapal berbagai jenis yang dimiliki Lanal Banten untun melakukan patroli. “Sebenarnya semua kapal bisa terdeteksi, tapi yang kemarin sinyal kapal dimatikan,” tandasnya.
(rhs)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2uAd0UR
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terkait 1 Ton Sabu, AL Banten Perketat Pelabuhan Tikus"
Post a Comment