“Kebakaran itu memang kecerobohan dari pemilik (kapal). Setiap kali memperbaiki kapal tidak dilokalisir, tidak didok tetapi malah bersama kapal-kapal lain,” ujar Haryanto, Selasa (18/7/2017).
Dia mengatakan, peristiwa kebakaran-kebakaran kapal sebelumnya juga tak luput dari kecerobohan pemilik. Apalagi, pada bulan lalu peristiwa serupa juga terjadi tak jauh dari lokasi kebakaran saat ini. Tepatnya pada 2 Juni, kebakaran di TPI Juwana menyebabkan lima kapal motor ludes.
“Semua kejadian kebakaran kasusnya seperti itu semua. Justru akibat kecerobohan pemilik, karena saat kebakaran itu diawali pengelasan. Padahal di situ ada tiner, solar, dan barang-barang itu tidak dijauhkan. Itu kan bahaya,” tandasnya.
Menurutnya, pemerintah telah banyak membangun aset di lokasi kajadian untuk memudahkan nelayan mengikuti pelelangan ikan atau melaut. Meski demikian, pada kebakaran kali api sulit dipadamkan karena lokasi tak bisa dijangkau armada pemadam.
“Pemda sudah menyiapkan banyak aset di lokasi itu, dan setiap kali kejadian kebakaran itu bukan kesalahan pemerintah. Hanya saja ini tidak ada akses pemadam kebakaran menuju lokasi. Kalau yang sebelumnya kan bisa dijangkau karena dekat dengan dermaga, tapi kalau ini berada di muara,” jelasnya.
(rhs)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2u4EOiz
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kebakaran Belasan Kapal Karena Kecerobohan Pemilik"
Post a Comment