Search

Perang Dayak Desa dan Tewasnya Perwira Senior Jepang

Perang Dayak Desa merupakan perlawanan terhadap Jepang. (wikipedia)

Suku Dayak Desa adalah suku Dayak yang hidup di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.  Pada masa Kolonial Belanda, ada sebuah perang yang bernama Perang Majang Desa. Perang ini dipimpin oleh Pang Suma.

Dalam catatan penulis Belanda, diketahui benteng Belanda yang letaknya di Sintang dan Sanggau selalu mendapat serangan tanpa henti dari Orang Dayak, sehingga terpaksa mereka tinggalkan dan bertahan di Pontianak.

Selanjutnya, pada awal pendudukan Jepang di Kalimantan Barat, dua buah perusahaan masuk ke Kalimantan Barat, yakni Nomura di bidang pertambangan dan Sumitomo di bidang perkayuan.

Sistem romusha atau kerja paksa yang diterapkan oleh Jepang, banyak yang mati karena perusahaan perkayuan ini.

Jepang mempekerjakan secara paksa orang untuk menebang pohon dan merakitkan kayu dan dihilirkan entah kemana.

Begitu juga di bidang pertambangan, di lokasi pertambangan itu ada sekitar 10.000 orang dan di daerah sekitarnya, yaitu wilayah Batu Tungau, ada sekitar 70.000 orang yang bekerja disana, terbanyak adalah Orang Dayak.

Selain itu pula, tepatnya berkenaan dengan Peristiwa Mandor, pada tanggal 23 April 1943 banyak panembahan dan sultan-sultan di Kalimantan Barat banyak yang ditangkap.

Ada pun, Sultan Pontianak dan Panembahan Mempawah saja yang dilepaskan, sesudahnya mereka ditangkap dan tak pernah kembali lagi. Ini membuat warga Dayak benci pada Jepang. Sultan Pontianak mati dalam penjara, sedangkan anaknya, Pangeran Agung dan Pangeran Adipati dipenggal kepalanya.[6]

Pada tanggal 13 Mei 1945, anak perempuan Pang Linggan (seorang tokoh masyarakat Dayak Desa), hendak dinikai oleh seorang mandor Jepang bernama Osaki dari pekerja paksa pemotong kayu di Labea Sikucing di daerah Mendawak, sekarang di Tayan Hilir.

Namun perkawinan ini dilarang oleh Pang Linggan. Pada saat itu, mereka sedang kerja paksa, mengerjakan kayu di Labea Sikucing. Osaki marah dan mengancam kan memancung kepala Pang Linggan.

dibaca 100x



Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2iOmRQX

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Perang Dayak Desa dan Tewasnya Perwira Senior Jepang"

Post a Comment

Powered by Blogger.