Nurul Arifin Bakal Wujudkan 30% Keterwakilan Perempuan dari Tingkat RT

BANDUNG - Calon Wali Kota Bandung Nurul Arifin akan mewujudkan keterwakilan kaum perempuan sebesar 30 persen tidak hanya di lingkungan pemerintahan. Implementasi keterwakilan perempuan bisa diterapkan di tingkat RT, RW, atau jabatan lain.

Menurut calon wali kota Bandung nomor urut 1 ini, angka 30 persen keterwakilan perempuan saat ini bukan hanya di jalur politik. Namun, seluruh jabatan bisa diisi atau dipimpin oleh kaum perempuan.

"Saya ingin di Kota Bandung mampu membuka banyak ruang bagi perempuan. Karena itu saya ingin mengimplementasikan ini ke jabatan lain, mulai dari RT atau RW. Perempuan memiliki hak dan akses serta kesempatan yang sama," kata Nurul di Bandung, Senin (2/4/2018).

Dia mengungkapkan, para perempuan zaman sekarang sangat mampu mengemban jabatan tinggi dengan kemampuan dan kapabilitasnya yang dimiliki. Namun, perempuan kerap tidak diberikan kesempatan dan dukungan.

"Artinya, jika ada yang berpikir apakah perempuan bisa menjadi ketua RT atau RW, saya yakin banyak dari mereka mampu dan bisa dengan potensi dan kapabilitas yang dimilikinya. Tapi, kadang kala kesempatan tidak ada ruang, serta tidak ada dukungan yang sering menghambatnya," jelas Nurul.

Sebagai satu-satunya perempuan yang jadi calon wali kota, ia berjanji selalu hadir menyemangati perempuan Bandung keluar dan berkompetisi untuk memperlihatkan kemampuan lebih. Prestasi dan inovasi diyakini bisa membuka dan mencerahkan sudut pandang masyarakat.

"Saya akan edukasi dan advokasi perempuan Bandung. Kalau saya terpilih sebagai wali kota, aura dan semangat ini akan saya tularkan kepada ibu-ibu Kota Bandung, contohnya saya. Jangan takut ngomong, percaya diri, karena perempuan itu biasanya inferior. Nah, saatnya sekarang sambil ngurus anak, sambil berkontribusi lebih untuk masyarakat juga," kata Nurul yang berpasangan dengan Chairul Y Hidayat (Ruli) itu.

Nurul berkomitmen, jika terpilih memimpin Kota Bandung, dirinya akan mulai memperluas nilai empati pada warga agar selalu memuliakan kaum perempuan, dimulai dengan ibu dan istri serta keluarga terdekat. Dengan begitu, pola pikir masyarakat dalam saling menghormati tanpa melihat gender akan tertanam dan menjadi harmonisasi dalam kehidupan sehari-hari.

"Bandung Harmonis akan terus bergaung. Kaum perempuan ini masih harus muncul membuat perubahan. Saat semua berubah, kami akan mulai memupuk rasa kebersamaan itu. Kami yakin, nilai tradisi urang Bandung yang someah (ramah) akan mudah menerima gerakan harmonisasi antarwarga ini," jelas Nurul.

(zik)

Let's block ads! (Why?)