Search

Misteri dan Keunikan Candi Dadi di Tulungagung

loading...

Candi Dadi yang terletak di Dusun Mojo, Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur ini memiliki keunikan tersendiri. Candi Tunggal yang berada di puncak bukit ini juga menyimpan kisah misteri yang melegenda dari mulut ke mulut.

Candi Dadi berada pada ketinggian 360 meter di atas permukaan laut dan berada di tengah areal kehutanan RPH Kalidawir. Sebenarnya Candi Dadi merupakan bagian dari kompleks percandian, karena  Desa Wajak Kidul bagian selatan merupakan perbukitan. Pada empat puncak perbukitan tersebut masing-masing terdapat satu buah candi dan Candi Dadi ada pada puncak tertinggi.

Pada puncak lain terdapat Candi Gemali, Candi Buto, dan Candi Urung (Bubrah), sehingga membentuk deretan candi dari yang paling rendah ke yang paling tinggi, yaitu Candi Dadi. Kondisi candi-candi itu sekarang tinggal puing-puing yang berserakan, hanya tinggal Candi Dadi yang berdiri kokoh.

Candi Dadi merupakan candi tunggal yang tidak memiliki hiasan dan arca. Denah Candi berbentuk bujursangkar dengan ukuran panjang 14 meter, lebar 14 meter,  dan tinggai 6,5 meter. Bangunan berbahan batuan andesit itu terdiri atas batur dan kaki candi.

Berbatur tinggi dan berpenampilan setiap sisinya. Bagian atas batur merupakan kaki candi yang berdenah segi delapan. Pada permukaan tampak bekas tembok berpenampang bulat yang kemungkinan berfungsi sebagai sumur. Diameter sumur adalah 3,35 meter dengan kedalaman 3 meter.

Uniknya, sumuran itu ketika hujan turun sederas apa pun, di dalam sumuran tidak pernah menggenang air. Air yang turun langsung meresap ke dalam. Sejak awal berdiri belum pernah mengalami pemugaran, jadi Candi Dadi ini masih sama dengan zaman dulu.

Penelitian terhadap Candi Dadi pernah dilakukan oleh beberapa ahli purbakala, yaitu PJ Veth (1878), Hoepermans (1913), NJ Krom (1915 dan 1923), Haase (1901). Dalam laporan Belanda pada abad ke-19, disebutkan adanya kelompok bangunan candi (jumlahnya lima) di lereng utama pegunungan Wajak atau juga disebut pegunungan Walikukun di Tulungagung.

Candi Dadi merupakan salah satu dari lima kelompok candi tersebut. Tetapi sekarang ini hanya Candi Dadi saja yang masih tersisa, sedang yang lain sudah tak berbekas lagi.

Letaknya yang berada di puncak bukit dihubungkan dengan anggapan masyarakat Indonesia kuna bahwa puncak gunung adalah tanah suci. Anggapan ini merupakan sebuah tradisi yang berlangsung sejak zaman prasejarah yang percaya bahwa arwah para leluhur berada di puncak gunung.

Berkenaan dengan paham tersebut, lingkungan alam di sekitar Candi Dadi memang sangat mendukung. Candi Dadi yang berada di puncak bukit dan langsung menghadap lembah Boyolangu di sebelah utaranya merupakan karya arsitektur yang menggambarkan sebuah kemegahan.

Selain sebagai tempat pemujaan, dapat diduga Candi Dadi dahulu berfungsi juga sebagai tempat pengabuan, pembakaran jenazah tokoh atau penguasa saat itu. Sifat keagamaan yang melatarbelakangi pendiriannya secara tepat belum diketahui.

Hal tersebut disebabkan tidak ditemukannya data yang mampu menunjang upaya pengenalannya secara langsung. Namun, sumuran yang terdapat di bagian tengah bangunan candi tersebut dapat digunakan sebagai petunjuk dari karakter sebuah percandian berlatar belakang keagamaan Hindu. Diperkirakan Candi Dadi merupakan peninggalan sejarah pada masa kerajaan Majapahit sekitar akhir abad XIV hingga akhir abad XV.
Misteri dan Keunikan Candi Dadi di Tulungagung
Candi Dadi juga sarat dengan aura mistis sekaligus keramat, terlebih jika dikaitkan dengan asal-usulnya. Konon, dahulu kala ada seorang pangeran yang sengaja datang ke Desa Kedungjalin untuk melamar seorang putri cantik jelita. Sang putri sebenarnya tak ingin menerima lamaran, namun karena tidak bisa menolak secara langsung, dia pun mengajukan syarat. Sang Pangeran harus bisa membangun 4 buah candi dalam kurun waktu satu malam saja.

Bagi sang pangeran, syarat tersebut tidaklah sulit dan membangun candi demi pujaan hatinya. Sang putri tak menyangka persyaratan yang diajukan ternyata dengan mudah dikerjakan, sehingga berpikir untuk menggagalkan usaha Sang Pangeran.

Let's block ads! (Why?)



Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2oAirOR

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Misteri dan Keunikan Candi Dadi di Tulungagung"

Post a Comment

Powered by Blogger.