Search

Emil Jamin Keselamatan Pengasuh Ponpes yang Terusir karena Dituduh Sesat

loading...

TRENGGALEK - Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak mempersilakan Zamroji Ashari, pengasuh sekaligus pemilik Pondok Pesantren Ulul Azmi, Desa Kedunglurah, Kecamatan Pogalan, Trenggalek, untuk pulang. Emil juga menjamin keamanan Kiai Zamroji yang sejak 19 September 2017 didemo sekaligus diusir sekelompok massa atas tuduhan ajaran sesat.

"Meskipun cuti saya masih Bupati Trenggalek. Silakan (Zamroji) pulang. Saya yakin warga Trenggalek tidak pernah anarkis. Asal yang bersangkutan tidak melanjutkan aktifitas yang meresahkan warga," ujar Emil kepada SINDOnews, Rabu (28/2/2018).

Peristiwa yang berujung terusirnya Kiai Zamroji sekeluarga dari rumah, menurut Emil bukan persoalan intoleransi. Sebab, ada hal-hal yang dilakukan Kiai Zamroji yang meresahkan warga. Bahkan, menurut dia, kegiatan itu berpotensi menjurus ke persoalan hukum. Karenanya tidak ada pilihan selain yang bersangkutan menghentikan aktivitasnya.

"Apa itu (hal-hal yang meresahkan), silakan tanya Pak Kapolres Trenggalek," kata Emil.

Dalam kesempatan itu Calon Wakil Gubernur Jawa Timur itu juga mengklarifikasi istilah pengusiran. Emil menekankan, warga tidak pernah melakukan pengusiran.

"Tidak ada pengusiran. Yang bersangkutan pergi sendiri. Dan itu merupakan kesepakatan bersama. Dan sekali lagi ini bukan persoalan intoleransi," tegasnya.
Sementara, Kiai Zamroji justru mempertanyakan tuduhan sesat yang dialamatkan kepadanya. Sebagai pengasuh Ponpes Ulul Azmi dirinya hanya mengajar tata cara ibadah yang sejalan dengan Alquran dan Hadis.

"Kalau memang diangap sesat, sesatnya ada di mana?" tanyanya.

Sebelum insiden 19 September 2017, Kiai Zamroji membenarkan telah dipanggil MUI Kabupaten Trenggalek dan semua pihak terkait. Sebelum itu, dirinya juga memenuhi panggilan MUI kecamatan. Di dalam forum Kabupaten itu, kata Zamroji tidak ada tabayun (musyawarah).

Dirinya tidak mendapat penjelasan terkait kesesatan yang dituduhkan kepadanya. "Yang ada saya langsung disodori surat pernyataan yang isinya menghentikan seluruh kegiatan Ponpes," katanya.

Karena merasa tersudut dan tidak diberi ruang melakukan pembelaan, Zamroji mengaku terpaksa menandatangani surat pernyataan yang ditekankan kepadanya.

Alumni Ponpes Lirboyo dan Al Falah Ploso Kediri ini menegaskan bersedia menghentikan seluruh kegiatan pondok pesantrennya asalkan dirinya dijelaskan di mana letak kesesatannya. "Saya akan menerima asalkan diberitahu kesalahan saya."

Seperti diketahui, pada 19 September 2017 rumah dan ponpes Kiai Zamroji didatangi ratusan orang. Tidak sekadar unjuk rasa, sekelompok massa juga melempari rumah dengan butiran telur busuk. Massa juga menerobos masuk mencari keberadaan Kiai Zamroji.

Karena tidak menemukan yang dicari, isi rumah diacak acak. Dengan tuduhan sesat, massa menuntut Kiai Zamroji menghentikan aktivitas ponpesnya. Dengan beraneka ragam caci maki dan ancaman, massa juga mengusir Kiai Zamroji dari Dusun Tanggung, Desa Kedunglurah. Saat kejadian,Kiai Zamroji sedang berada di Kediri.

Let's block ads! (Why?)



Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2EYEUzB

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Emil Jamin Keselamatan Pengasuh Ponpes yang Terusir karena Dituduh Sesat"

Post a Comment

Powered by Blogger.