"Kelahiran peradaban-peradaban besar di republik ini lahir di Jawa Tengah. Tapi kondisi saat ini, peradaban-peradaban tersebut tidak ada gaungnya," kata seorang pakar Dwi Kuswantoro, di jalan Pamularsih 95 Semarang, Kamis (25/1/2018).
Dia menyebut, peradaban tersebut adalah dengan candi terbesar di Indonesia, Borobudur. Selain itu, juga candi Hindu terbesar, Prambanan. "Peradaban Islam di Jawa, juga dimulai di Jawa Tengah, Kerajaan Demak," kata dia.
Selain tempat lahirnya peradaban-peradaban besar, jumlah pahlawan di negeri ini cukup banyak dari Jawa Tengah. "Dari 150 pahlawan nasional, 32 di antaranya berasal dari Jawa Tengah. Dari Kartini, Cipto Mangunkusumo sampai Alimin berasal dari Jateng," tandas dia.
Berdasar hal itu, sudah semestinya Jawa Tengah menjadi tulang punggung republik ini. Jika hal tersebut mendapat perhatian serius dari pemerintah, Pemprov Jateng khususnya, akan mampu mendorong kesejahteraan warga.
"Bisa dikelola dari aspek kebudayaan, spiritual dan juga pariwisata. Maka Pak Dirman ingin menjadikan Jawa Tengah sebagai pusat wisata religi di republik ini, karena sangat lengkap," katanya.
Kondisi masyarakat Jawa Tengah saat ini, lanjut Dwi, cukup mengkhawatirkan berbanding terbalik dengan beragam potensi yang dimiliki. Tingkat kemiskinan di Jawa Tengah pada media akhir 2017 mencapai 13, 58 persen atau 4,577 jiwa.
"Namun tidak banyak yang tahu, bahwa selain jumlah keluarga miskin tersebut, masih terdapat 15.229.994 jiwa yang terjebak kategori belum sejahtera. Ini cukup mengkhawatirkan," sebutnya.
Forum Pakar Merah Putih merupakan kumpulan tim ahli pasangan bakal calon gubernur-calon wakil gubernur Jateng, Sudirman Said-Ida Fauziyah. Selain pertemuan tim pakar tersebut, tim partai pengusung juga tengah melakukan pertemuan untuk belanja persoalan Jawa Tengah. "Kita terus bekerja karena ini evolusi. Setelah relawan membantu, datanglah partai-partai. Semua ini kekuatan, evolusi harus dikelola," pungkasnya.
(nag)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2rExYBi
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Inventarisasi Permasalahan, Sudirman Said Kumpulkan 17 Pakar"
Post a Comment