Dari pemantauan banjir paling parah terjadi di Kampung Pejaten Desa Dauwan Tengah karena air mencapai tinggi 90 centimeter menggenangi 35 rumah warga yang dihuni 30 KK.
Kendati begitu warga yang terdampak banjir tersebut menolak untuk mengungsi karena khawatir dengan barang-barang jika ditinggalkan. "Kami lebih baik tetap tinggal dirumah menunggu air surut daripada harus mengungsi. Biasanya banjir cuma sebentar kemudian surut lagi jadi lebih baik tetap dirumah gak repot memindahkan barang-barang," kata Asep salah seorang warga.
Salah seorang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Kaming, mengatakan banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sejak malam hari. Selain itu juga disebabkan oleh banjir kiriman dari situ Kamojing yang tumpah ke rumah warga.
"Warga baru menyadari rumahnya kebanjiran sekitar pukul 21.00 Wib saat air mulai deras masuk ke perumahan. Kami berupaya untuk mengungsikan warga namun mereka menolak dan memilih untuk tetap tinggal dirumah. Meski begitu kita tetap berjaga hingga air benar-benar surut," sebutnya.
Sementara itu Kepala BPBD Karawang, Banuara mengingatkan warga yang wilayahnya rawan banjir untuk tetap waspada karena musim hujan belum selesai. Petugas BPBD saat ini terus melakukan pemantauan terhadap daerah yang rawan banjir dibeberapa titik di Karawang.
"Kita masih mewaspadai banjir didaerah yang rawan karena musim hujan belum selesai. Bahkan kita masih menyiapkan stok logistik untuk bencana banjir. Bagi warga terdampak banjir bisa mengajukan bantuan logistik ke BPBD pasti akan kami layani," pungkasnya.
(nag)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2lS13E0
Bagikan Berita Ini
0 Response to "450 Rumah di Cikampek Terendam Banjir tapi Warga Memilih Bertahan"
Post a Comment