Meski demikian, titik rawan tersebut khususnya di pelabuhan dapat diantisipasi dengan mengedepankan peran Bhabinkamtibmas, intelijen, dan tokoh agama serta ormas ormas.
"Kami berdayakan seluruh komponen masyarakat khususnya tokoh agama, adat, pemuda. Mereka sangat kooperatif dan mau diajak bekerja sama. Apa yang terjadi di wilayah, mereka langsung melapor. Mereka inilah yang kami jadikan garda terdepan dalam menjaga wilayah karena kita sadar bahwa personel sangat sedikit," ujar Kasat Intelkam Polres Bintan AKP Rudiarta Rustam kepada wartawan saat menerima kunjungan tim Divisi Humas Mabes Polri, Rabu (13/12/2017).
Menurut Rudi, pihaknya mudah mengajak kerja sama masyarakat karena seluruh ormas yang ada di Bintan diketuai oleh satu orang. Mereka akan bertindak sesuai instruksi kepala adat itu yakni Raja Ali. "Bagusnya, ormas di sini tidak berjalan sendiri-sendiri. Mereka terorganisir dengan baik karena satu komando," katanya.
Rudi mengatakan, di Bintan ada lima pelabuhan resmi. Pelabuhan besar ini digunakan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat seperti di Bintan Utara dan Timur. Selain itu, ada pula pelabuhan milik pribadi seperti Lagoi termasuk milik PT Antam. "Itu yang resmi, yang tidak resmi banyak misalnya jalur-jalur tikus."
(zik)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2jSTnAu
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tokoh Agama, Adat, dan Pemuda Garda Terdepan Cegah Penyeludupan Barang Ilegal"
Post a Comment