PKB misalnya menginginkan Syaiful Huda sebagai cawagub, PPP menginginkan Uu Ruzhanul Ulum, dan Golkar mendorong Daniel Muttaqien. Hanya NasDem yang sejauh ini tidak menyodorkan nama.
Saat Emil nantinya memilih satu nama untuk sosok cawagubnya, partai pengusung belum tentu menerima. Yang terjadi, partai pengusung yang kadernya tidak dijadikan cawagub akan sakit hati.
Ujungnya, partai yang kadernya tidak dipilih Emil akan merasakan kekecewaan besar. Dampaknya, mereka bisa saja menarik dukungan. Siapa pun yang dipilih, kondisi itu besar kemungkinan akan terjadi.
"Saya prediksi betul, kalau Uu enggak jadi (dipilih), maka PPP akan pindah. PKB akan pindah juga (jika kadernya tidak dipilih). Bisa jadi Golkar pun hilang, apalagi kalau Munaslub ada perubahan luar biasa, itu akan pindah. Jadi Kang Emil bisa kehilangan dukungan," jelas Muradi, Selasa (12/12/2017).
Idealnya, daripada melakukan konvensi, musyawarah sebaiknya dilakukan di antara partai pengusung. Sehingga, ada kesepakatan bersama yang bisa diambil dan diterima semua pihak.
"Idealnya kumpul bareng-bareng diskusi, mau ngapain, calonnya siapa, konsekuensinya apa? Enggak perlu rumit (menggelar konvensi)."
(zik)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2BBatgF
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Parpol Tak Puas Hasil Konvensi, Emil Bisa Kehilangan Dukungan"
Post a Comment