Kepala Kanim Kelas 1 Bandung Sri Warnati mengatakan, para pemohon pembuat paspor setiap tahun meningkat. Pada 2017, jumlah pembuat paspor meningkat 10 - 20% dibanding 2016. Sedangkan pada 2016, Kanim Bandung menerbitkan 79.611 paspor dan 2017 sebanyak 107.222 paspor.
”Kami sudah buat sistem aplikasi antrean paspor. Dengan aplikasi ini, para pemohon paspor antre dengan tertib dan terlayani dengan cepat. Permohonan tidak menumpuk,” kata Sri di Kanim Kelas 1 Bandung, Jalan PHH Mustofa, Selasa 19 Desember 2017.
Sri tidak memungkiri masih ada beberapa kendala. Ke depan pihaknya berusaha meningkatkan pelayanan, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) maupun sarana dan prasarana. Sehingga masyarakat bisa terlayani dengan maksimal, khususnya bagi para pemohon pembuatan paspor agar tidak terjadi penumpukan.
“Khusus di Kanim Kelas 1 Bandung, pada 2018 akan dilakukan uji coba penerapan sistem aplikasi mesin Anjungan Paspor Mandiri (APM). APM ini sudah diterapkan di Kanim Tanjungbalai Karimun. Namun di Kota Bandung akan lebih disempurnakan.Untuk di Pulau Jawa, Kota Bandung yang pertama. Jadi masyrakat langsung bisa mendaftar di APM ini,” ujar dia.
Uji coba, tutur Sri, bakal dilaksanakan pada Januari 2018, bekerja sama dengan Diskominfo Kota Bandung. MoU kerja sama ini telah dilakukan dan alat APM pun sudah disiapkan. Rencananya APM ini akan disimpan di Gedung Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bandung, Jalan Seram.
“Selain bisa mengajukan lewat aplikasi antrean paspor, masyarakat juga bisa mendaftar lewat APM. Semua data-data yang dibutuhkan sebagai syarat pembuatan paspor bisa dimasukan dengan cara di-scan di mesin tersebut. APM beroperasi seperti ATM akan terkoneksi dengan server di Kanim Kelas 1 Bandung. Jika sudah mendaftar di mesin APM, dan hanya tinggal menunggu proses pemotretan di Kantor Imigrasi Bandung,” tutur Sri.
(sms)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2oUtk0G
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Inovasi Kanim Bandung, Lewat APM Bikin Paspor Makin Mudah"
Post a Comment