Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDIP Eriko Sotarduga mengatakan, sejak awal PDIP melakukan komunikasi dengan Golkar, PDIP yakin bahwa peluang di Jabar akan semakin besar. Bahkan, hal itu sudah dijajaki dari level bawah dan pihaknya juga banyak berkomunikasi dengan Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi. Namun, di tengah perjalanan Golkar lebih memilih pasangan lain. Untuk itu, PDIP membuka sejumlah opsi terkait Pilgub Jabar.
"Pertama, kita maju sendiri, artinya kader internal dua-duanya, atau internal-eksternal. Kedua, kita akan berkomunikasi yang partai belum tegas, PPP, PKB, Hanura, untuk kita sama-sama berkoalisi dan juga menentukan cagub Jabar. Ketiga, kami membuka diri bilamana Ridwan Kamil melakukan komunikasi dengan kita. Karena dengan PPP, PKB belum ada kepastian masalah wakil. Kalau nanti wakilnya ditunjuk, sudah tidak memenuhi syarat untuk membuka diri. Tapi tentunya opsi ketiga, kalau ada komunikasi dengan pihak RK," jelasnya.
Eriko mengungkapkan, tokoh eksternal yang kemungkinan dicalonkan di antaranya mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan dan Sekda Jabar Iwa Karniwa. Sementara, tokoh internal cukup banyak di antaranya Puti Guntur Soekarno, Bupati Majalengka Sutrisno, TB Hasanuddin, dan Rieke Diah Pitaloka. Menurutnya, tidak ada kata terlambat karena PDIP bisa maju sendiri.
"Masa kampanye enam bulan. Itu panjang sekali. Dan bersyukurnya kita calon yang dikenal. Anton, Iwa, Sutrisno, dan lain-lain itu dikenal. Tinggal mematangkan isu program, melakukan temu muka," jelasnya.
Namun, lanjutnya, koalisi dengan Golkar bukan berarti sudah tertutup karena, pihaknya baru mendengar secara lisan bahwa Golkar akan berkoalisi dengan Demokrat. "Belum komunikasi lagi. Kami menunggu. Ini belum ada kepastian. Baru lisan. Tapi kami tidak dengan Golkar dan Demokrat," pungkasnya.
(zik)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2zJKPkd
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Golkar Gandeng Demokrat, PDIP Pertimbangkan Tiga Opsi"
Post a Comment