Keenam warga ini hilang tanpa jejak sejak tiga bulan lalu, tepatnya 14 September 2017. Musdi Karyanto (53), ayah dari Aditya, mengatakan, Aditya dan lima temannya, Kevin alias Agam, Ihsan, Topan, Aat, dan Wahyudi alias Cekok, berangkat dari Palembang pada 6 September 2017 menggunakan pesawat udara. Mereka mampir ke rumah salah seorang saudara di Kota Tangerang.
Di sini mereka meminjam dua sepeda motor, Jupiter MX nopol A 6124 GG dan Honda Vario. Menggunakan dua sepeda motor dan bus, keenam korban jalan-jalan ke Kota Bandung, Cirebon, Jawa Barat dan Pemalang, Jawa Tengah.
Selanjutnya pada 13 September 2017, mereka berangkat ke Lampegan, Sukaregang, Kabupaten Garut dengan maksud berziarah. Mereka berboncengan tiga motor dari Cirebon ke Garut. Di Garut, mereka menginap satu malam di rumah Aji, pengusaha pengolahan kulit, asal Palembang.
Ali Topan sempat menelepon istrinya yang berada di Palembang dan mengabarkan bahwa mereka berada di Garut. Tiga dari enam orang yang hilang itu telah beristri dan memiliki anak, yakni Ihsan, M Ali Topan, dan M Wahyudi.
"Keesokan harinya, 14 September 2017, Adit dan kawan-kawannya pamit pulang. Sejak saat itu jejak enam orang ini seperti hilang ditelan bumi. Keluarga telah berusaha menghubungi nomor telepon semua korban, tapi tidak ada yang aktif," kata Musdi ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Senin (11/12/2017).
Sebulan berlalu, Oktober 2017, ujar Musdi, keluarga makin cemas karena Adit dan kawan-kawannya tak juga ada kabar. Selanjutnya, Syarifudin (62), kakek dari Kevin Kenzona Pratama alias Agam datang ke Garut untuk mencari informasi tapi nihil.
Kemudian Syarifudin melapor kehilangan ke Polda Jabar pada 28 Oktober 2017. Namun sampai November 2017, belum ada hasil apapun. Bahkan tiga motor yang digunakan enam korban, Jupiter MX A 6124 GG, Honda Vario, dan N-Max E 6695 YAF pun tak diketahui keberadaannya.
"Saya datang ke Polda Jabar pada November 2017 untuk menanyakan perkembangan kasus ini. Saya bersama anggota Unit Cyber Polda Jabar datang ke Garut untuk mengetahui jejak terakhir anak saya dan lima temannya, namun tak juga ada hasil," ujar Musdi.
Kedatangan Musdi ke Kota Bandung pada Senin (11/12/2017), adalah yang kedua. Dia ditemani Feriansyah (23), sepupu Adit. Rencananya, setelah ke Polda Jabar untuk menanyakan hasil penelusuran polisi terhadap enam korban, Musdi dan Feri akan ke Garut.
Menurut Musdi, keluarga di Palembang sangat cemas memikirkan nasib Adit dan kawan-kawannya. Apalagi istri Ihsan yang baru melahirkan sering datang ke rumah Musdi menanyakan kabar suaminya. Begitu juga Ermawati (52), ibu kandung Adit, selalu menangis jika ingat putra ketiganya itu.
"Kami sudah menempuh berbagai cara untuk mencari dan menemukan Adit dan kawan-kawannya. Bahkan orang pintar sudah kami minta bantaun. Namun jejak Adit dan lima kawannya belum berhasil ditemukan. Keluarga telah pasrah jika kemungkinan terburuk menimpa Adit dan lima temannya. Kami hanya berharap mereka ditemukan bagaimanapun kondisi mereka. Jika ada yang memiliki informasi atau melihat enam orang itu, bisa menghubungi kantor polisi terdekat," ungkap anggota Polri yang bertugas di Polda Sumsel ini.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, benar Polda Jabar telah menerima laporan dari salah satu keluarga korban. Selanjutnya, Polda Jabar telah menyebarkan laporan kehilangan tersebut ke polsek dan polres se-Jabar terutama di Kabupaten Garut, lokasi terakhir enam korban.
"Kepolisian masih berusaha menelusuri dan berupaya menemukan korban," kata Yusri melalui telepon, Senin (11/12/2017).
(rhs)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2BTiKbK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "6 Pria Asal Palembang Hilang 3 Bulan"
Post a Comment