Air yang bersumber dari sumur buatan pemerintah desa tersebut menjadi sumber satu satunya bagi masyarakat yang sudah hampir dua bulan mengalami kesulitan air bersih.
Setiap harinya, tempat penampungan air dari terpal dan bambu ini tak pernah sepi dari aktifitas pengambilan air.
Dengan membawa lebih dari tiga jeriken pada sepeda motornya, warga harus menempuh perjalanan hingga dua kilometer untuk bisa sampai di penampungan air tersebut.
Bahkan, dalam sehari warga bisa lima sampai enam kali hilir mudik mengambil air untuk keperluan mencuci piring dan pakaian, tak jarang warga juga menggunakan air yang tampak berlumut tersebut untuk kebutuhan memasak.
Warga mengaku tak memiliki pilihan, selain mengambil air dari tempat penampungan ini, meski sedikit berlumut dan berbau warga tetap menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kondisi seperti ini, sudah dirasakan warga sejak dua bulan terakhir akibat keringnya sumur-sumur dan sumber resapan air rumah-rumah mereka. "Kami berharap pemerintah turun tangan dengan memperbanyak sumber air yang tak jauh dari permukiman," ujar Samira, warga Slangit.
(nag)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2zeyedc
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kekeringan, Puluhan Warga Cari Air ke Sawah"
Post a Comment