Search

Target 800.000 Wisatawan ke DIY Cukup Berat

YOGYAKARTA - Pemerintah menargetkan pada 2019 mendatang ada 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Indonesia. Dari jumlah itu 800.000 di antaranya melalui Yogyakarta. Target kunjungan ini dirasakan cukup berat mengingat bandara baru di Kulonprogo belum operasional.

“Kalau itu dihitung direct flight yang masuk ke Adisutjipto keliatannya (target) memang cukup berat. Apalagi New Yogjakarta International Airport (NYIA) baru selesai Maret 2019,” kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta kepada wartawan di Kepatihan, Selasa (19/9/2017).

Aris menambahkan, pihaknya akan memaksimalkan waktu yang ada untuk mengejar target tersebut, karena sejuah ini juga belum diketahui maskapai mana saja yang nanti akan beroperasi saat NYIA resmi beroperasi pada Maret 2019.

“Kita mengarah kesana, meski waktunya sudah terlalu mundur. Kita memaksimalkan waktu yang ada,” tegasnya.

Terkait kunjungan wisman ini, Dinas Pariwisata DIY juga tengah menyiapkan sejumlah fasilitas berstandar internasional. Salah satunya adalah pembangunan toilet berstandar internasional di empat titik desa wisata seperti di Mangunan, Banjar Oyo dan tempat yang lain. Total anggaran yang dikeluarkan sekitar Rp720 juta.”Ini salah satu upaya untuk fasilitasi wisaman,” tegasnya.

Selasa (19/9/2017) di Gedung Pracimosono kompleks Kantor Gubernur DIY digelar pertemuan antara Tim Pengkajian Kebijakan Pariwisata Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dengan Pemda DIY.

Dalam pertemuan itu disebutkan bahwa jumlah wisman yang masuk ke DIY melalui Bandara Adisutjipto sebanyak 99.299 orang pada 2016 lalu.

Selain itu diketahui juga bahwa hanya ada dua maskapai yang melayani direct flight yakni Air Asia dan Silk Air yang melayani langsung dari Malaysia dan Singapura.

Sementara itu ketua Tim Kajian Pariwisata Watimpres Dadang Umar Daihani menyebut soal pariwisata tidak bisa berbicara satu sektor namun juga melibatkan banyak hal karena saling berhubungan.

Menurutnya saat ini 80% pintu masuk wisman dari tiga titik yakni Jakarta, Batam dan Bali sisanya 20% didaerah lain termasuk di Yogyakarta.

“Nah ini yang kita lihat apakah bisa kita maksimalkan melalui yang lain. Berbicara Yogya pasti terkait yang lain seperti Borobudur Solo dan yang lain. Setiap daerah punya keunikan masing-masing,” terangnya.

Sementara itu pengelola Desa Wisata Mangunan, Dlingo, Bantul, Purwo Harsono menyebut fasilitas berstandar internasional memang sangat dibutuhkan di objek wisata yang dia kelola.

Fasilitas ini penting untuk meningkatkan ketertarikan wisatawan asing berkunjung ke Mangunan. “Kita juga mendorong pemilik homestay untuk menyediakan fasilitas yang memadai,” tandasnya.

(sms)

Let's block ads! (Why?)



Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2wE0znA

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Target 800.000 Wisatawan ke DIY Cukup Berat"

Post a Comment

Powered by Blogger.