Search

Korban Ricko Diseret, Dipukuli, dan Ditendang Beramai-ramai

BANDUNG - Wugi Fahrur Rozak (19), tersangka pelaku pengeroyokan terhadap korban Ricko Andrean (22) mengaku spontan ikut menganiaya. Saat peristiwa tragis itu terjadi, tersangka berada di pintu S Tribun Utara, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung.

“Kejadiannya, saya lagi di tribun bawah mendengar suara The Jak. Saya naik ke atas, terus korban lagi dipukulin sama orang-orang. Saya enggak ikut mukul. Pas (korban Ricko) diseret sama orang-orang, saya ikut nendang bagian dada,” kata Wugi kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Selasa (1/8/2017).

Wugi mengaku menyesal telah ikut menganiaya korban Ricko yang merupakan anggota Viking Persib Club (VPC). “Saya tidak kenal dengar korban. Saya ikut menendang karena saya dengar dia The Jak,” ujar Wugi.

Penyesalan sudah tidak berguna bagi Wugi. Dia ditangkap setelah anggota Satreskrim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mempelajari video dan foto-foto yang diberikan oleh media dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Tanpa banyak kesulitan, Wugi diringkus di rumahnya di Ciparay, Kabupaten Bandung pada Minggu 30 Juli 2017.

Pemuda ini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Wugi dikenakan Pasal 170 KUHP tentang melakukan kekerasan secara bersama-sama di muka umum dan menyebabkan orang meninggal.

Diberitakan sebelumnya, Ricko Andrean (22), korban pengeroyokan sejumlah oknum Bobotoh di Stadion GBLA Gedebage, Kota Bandung, Sabtu 22 Juli 2017, akhirnya meninggal dunia pada Kamis 27 Juli 2017, sekitar pukul 10.25 WIB. Akibat pengeroyokan itu, pemuda kelahiran Bandung 14 Juni 1995 ini menderita luka lebam di sekujur tubuh, wajah, dan belakang kepala.

Bahkan, korban tidak sadarkan diri selama satu minggu. Ricko akhirnya mengembuskan napas terakhir setelah dirawat intensif selama enam hari di RS Santo Yusup, Cicadas, Kota Bandung.

(mcm)

Let's block ads! (Why?)



Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2uUj5J0

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Korban Ricko Diseret, Dipukuli, dan Ditendang Beramai-ramai"

Post a Comment

Powered by Blogger.