Wali Kota yang akrab disapa Emil ini menegaskan, tidak akan ngotot maju di Pilgub jika ternyata tidak mendapat dukungan. Namun, dia tetap optimtis dan akan bersyukur jika bisa maju. "Kalau secara batin, saya maju alhamdulillah, tidak juga tidak akan dipaksakan. Namanya juga usaha," tegasnya, Senin (14/8/2017).
Soal posisinya saat ini yang belum memiliki partai pengusung selain NasDem, Emil menyebut itu merupakan hal yang biasa. Sebab, dia pernah mengalami situasi yang hampir sama saat akan maju di Pilwakot Bandung 2013.
"Saya (di posisi) begini itu pernah terjadi di 2013, sama, ditolak partai ABCDE, termasuk Gerindra-PKS dulu punya calon sendiri. Tapi karena sebuah takdir, sebuah proses, tiba-tiba kan gini ya (terpilih jadi wali kota)," ucapnya.
Menurut Emil, setiap parpol punya kalkukasi sendiri sebelum mengambil kebijakan. Dia menilai ada kemungkinan yang bisa saja mengejutkan, seperti pada Pilgub DKI ketika nama Anies Baswedan muncul belakangan hingga akhirnya jadi pemenang pilgub.
"Nah, ini juga sama. Saya sudah berpengalaman ikut pilkada. Jadi hal begini itu bukan hal yang dramatis. Selama janur kuning belum melengkung, semua masih mungkin," tutur Emil.
Untuk menuju Pilgub Jawa Barat, Emil pun terus berkomunikasi dengan berbagai parpol untuk membicarakan kemungkinan menjalin koalisi. Terkait sosok yang akan mendampinginya, dia juga tidak mempermasalahkannya.
Dua nama yang saat ini mencuat adalah Bima Arya dan Aceng Fikri. Jika nanti partai pengusungnya menentukan cawagub, Emil menyatakan dalam posisi 'pasrah' menerima.
(wib)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2vBa346
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Belum Diusung Koalisi Parpol, Ridwan Kamil Pasrah"
Post a Comment