Namun, akibat keterbatasan dana pengelola MAJT akhirnya menggunakan merek Agatex buatan Bandung seharga Rp1,7 miliar. Diperkirakan, proses perbaikan memakan waktu sekitar satu bulan.
Sekretaris Dewan Pelaksana Pengelola MAJT, KH Muhyiddin menjelaskan, renovasi payung elektrik tersebut meliputi perbaikan rangka payung elektrik, pengecatan rangka, dan clading. "Selain itu juga dilakukan penggantian membran.Renovasi payung elektrik MAJT ini menggunakan merek Agatex seharga Rp1,7 miliar,” katanya dalam siaran persnya yang SINDOnews, Selasa (25/7/2017).
Salah satu dari enam payung elektrik yang berada di bagian depan sisi utara pernah dilakukan penggantian membran. Namun seiring dengan perjalanan waktu, pengaruh iklim dan cuaca, membran payung elektrik yang diganti tersebut juga sudah rusak.
"Karena itu, butuh renovasi agar fungsi payung elektrik ini bisa kembali optimal. Proses renovasi dimulai Juli ini dan diperkirakan bakal rampung pada Agustus nanti," ujarnya.
Diketahui, setiap payung elektrik memiliki tinggi 20 meter dan diameter bentang payung mencapai 14 meter. Kompleks MAJT menjadi salah satu daya tarik wisata religi yang ada di Kota Semarang.
Sementara itu, Ketua DPP MAJT Dr KH Noor Ahmad MA mengatakan, proses renovasi, revitalisasi, dan rehabilitasi MAJT dinilai mendesak dan penting untuk mengangkat marwah MAJT sebagai destinasi wisata religi Jawa Tengah.
“Renovasi ini sudah masanya sehingga tak bisa ditunda lagi. Payung elektrik ini termasuk yang kami prioritaskan untuk diperbaiki, sebagai bagian dari pemeliharaan agar tak terjadi kerusakan fatal,” pungkasnya.
(wib)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2eKmKoE
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Renovasi 6 Payung Elektrik MAJT Telan Rp1,7 Miliar"
Post a Comment