Diberitakan sebelumnya, sebuah mobil yang mengangkut tujuh wisatawan terjun ke Danau Batur, Kintamani, Bangli, Senin 17 Juli 2017. Kecelakaan itu menewaskan tiga orang sementara empat orang lainnya selamat.
Jero Bendesa Adat Desa Terunyan, Jero Puji Nyarikan Nada mengatakan, para sesepuh desa telah menggelar paruman atau rapat adat untuk membahas rencana pelaksanaan ritual pembersihan desa terkait musibah tersebut.
“Upacara tersebut merupakan langkah pembersihan secara niskala atas musibah yang terjadi di desa kami meskipun musibah tersebut tidak menimpa warga desa kami,” katanya di Bangli, Kamis (20/7/2017).
Dia menjelaskan, pihaknya saat ini tinggal mencari hari baik untuk melaksanakan ritual pembersihan itu. Karena upacara itu bertujuan untuk pembersihan, maka seluruh warga desa akan dilibatkan.
“Dalam ritual ini, untuk sarana caru (tumbal hewan), kami akan menggunakan angsa, bebek, kambing, dan babi. Biaya upacara tersebut diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp20 juta,” ungkapnya.
Sementara setelah Polres Bangli telah mengevakuasi mobil yang tenggelam. Kondisi mobil APV Nopol DK 712 YB ditemukan ringsek dan digerek ke Polres Bangli. Evakuasi memakan waktu hampir dua jam untuk memasukkan mobil ke truk.
“Saat ini mobil itu dijadikan barang bukti. Kami masih menyelidiki penyebab mobil tersebut bisa mogok dan terjun bebas ke Danau Batur,” kata Kasat Lantas Polres Bangli, AKP I Gusti Ayu Udayani Addi, Kamis (20/7/2017).
Dalam kecelakaan itu, tiga korban yang meninggal, yaitu Mukhsin Mardona (30) selaku sopir, mertuanya Marfuah (65), dan kerabatnya Rita Ningsih (50). Sementara empat korban yang selamat, yaitu Miftahul Janah (25) yang merupakan istri Mukhsin dan anaknya Kenzi (2). Selain itu, dua keponakan Jannah, yaitu Adinda Nazuakarisma (13) dan Septia Dwi Cahaya (10).
(mcm)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2vnI1bx
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pascakecelakaan Satu Keluarga di Danau Batur, Sesepuh Gelar Ritual Pembersihan"
Post a Comment