Search

Pasar Turi Tetap Sepi, Kalah Bersaing dengan Pusat Grosir Surabaya

SURABAYA - Pasar Turi tercatat sebagai salah satu pasar legendaris yang ada di Indonesia. Meskipun sudah reinkarnasi sejak hangus terbakar Juli 2007, nasibnya sampai kini tetap suram.

Hanya ada 12 sepeda motor yang parkir ketika SINDOnews masuk di halaman Pasar Turi Baru, Rabu (19/7/2017). Bangunan mewah yang berdiri di jantung Kota Pahlawan seperti kesepian. Di depannya lalu lintas begitu padat, tapi deretan mobil itu tak sudi untuk sekadar mampir.

Fitriyah Anggraeni, bocah berusia 10 tahun, berlarian di selasar pasar. Menyusuri deretan stan dan kios kosong yang rapat menutup pintunya. Ia dengan bebas berseluncur dengan sepatu barunya yang dibelikan kedua orang tuanya ketika masuk pertama di bangku sekolah dasar (SD).

Lantai pasar yang masih baru dijadikan area bermain, tanpa ada gangguan dari para pengunjung yang tak kunjung tampak di deretan kios milik ibunya yang berjualan busana muslim.

Dari kejauhan, Maslamah, ibunya, sesekali melemparkan pandangan. Mengawasi anaknya yang tak henti-hentinya berlarian sambil berharap ada konsumen yang melintas dan datang ke lapak baju miliknya.

Dalam sehari, ada satu pembelian baju saja ia sudah merasa bersyukur. "Orang datang untuk melihat koleksi baju saja sudah senang," katanya.

Sejak dibuka kembali dua tahun lalu, kondisi Pasar Turi masih tetap sepi pengunjung. Banyaknya stan yang masih belum buka menjadi salah satu alasan. Tiap stan itu sebenarnya sudah ada pemiliknya. Namun mereka memilih tutup karena sepinya pengunjung yang datang.

"Kalau mau buka semua rasanya bisa ramai. Tapi mereka saling tunggu, mau buka kalau pasar sudah ramai pengunjung," jelasnya.

Kondisi itu tentu tak akan bisa terwujud. Sebab, para pengunjung juga tak mau datang kalau banyak kios yang tak buka. Makanya kondisi pasar terus saja sepi. Ia pun berharap semua pedagang di Pasar Turi bisa terus bersatu, sehingga mereka kompak untuk buka secara konsisten. Langkah ini bisa menjadi awalan yang bagus untuk mengembalikan kejayaan Pasar Turi.

Momen seperti Puasa dan Lebaran saja tak mampu mengatrol penjualan. Kondisi pasar tetap sepi menjelang Lebaran kemarin. Padahal, dulu ketika masih menempati bangunan lama Pasar Turi, momen jelang Lebaran selalu jadi pundi menumpuk keuntungan.

Semua itu baginya kini menjadi kenangan. Cerita bahagia yang bisa disampaikan pada anak cucunya kelak kalau Pasar Turi pernah menjadi tulang punggung perekonomian bagi banyak orang.

Halimah, salah satu pengunjung yang datang ke Pasar Turi mengaku kecewa dengan pilihan barang yang ada di pasar. Minimnya penjual membuat dirinya tak bisa mendapatkan barang yang diinginkan dengan harga yang murah.

"Ini mau beli rantang untuk acara hajatan. Lha, pilihannya hanya ada di dua toko saja. Itu pun tak cocok modelnya," katanya.

Let's block ads! (Why?)



Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2ucP3Bx

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Pasar Turi Tetap Sepi, Kalah Bersaing dengan Pusat Grosir Surabaya"

Post a Comment

Powered by Blogger.