Salah seorang sopir angkot trayek Cisarua-Lembang Ade (48), mengatakan, akibat kemacetan yang terjadi dirinya hanya bisa sekali narik penumpang. Padahal dalam kondisi normal paling tidak dia bisa narik penumpang 3-4 kali. "Kemacetan ini membuat kami para sopir jelas merugi," ucapnya, Minggu (3/7/2017).
Kondisi itu jelas berdampak kepada penghasilan yang diperolehnya. Jika di hari-hari biasa dirinya bisa membawa penghasilan bersih Rp100 ribu sampai Rp150 ribu. Maka di musim macet libur lebaran ini dia hanya bisa mendapatkan penghasilan yang hanya cukup untuk setoran mobil.
"Paling jalau sekarang dapat hanya Rp90.000 dan itu hanya cukup untuk bayar setoran mobil aja sedangkan untuk keluarga harus pinjam sana-sini dulu," ucapnya.
Ketua DPC Organda KBB Asep Dedi Setiawan mengakui, jika akibat kemacetan yang terjadi selama lebaran penghasilan sopir angkot di wilayah Lembang dan sekitarnya mengalami penurunan. "Berdasarkan perhitungan rata-rata penghasilan para sopir turun hingga 50%," ungkapnya.
(nag)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2uy7a2f
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Macet Libur Lebaran, Sopir Angkot di Lembang Merugi"
Post a Comment