Sekelompok masyarakat adat Papua melakukan aksi pemalangan terhadap lokasi pembangunan Stadion Utama PON di Kp Harapan Sentani Timur, Jayapura, Papua, Sabtu (17/12/2016). Ilustrasi/SINDOnews
Dengan menggunakan pelepah kelapa warga melakukan pemalangan di pintu masuk Pembangunan Stadion Utama PON tersebut. Selain pelepah kelapa warga juga memasang spanduk tuntutan di sepanjang pagar lokasi pembangunan Stadion Utama.
Aksi warga ini dilakukan menyusul belum adanya pembayaran ganti rugi atas lahan seluas 10 hektare seharga Rp20 miliar yang rencananya akan digunakan untuk wisma atlet saat pergelaran PON XX mendatang.
Pengakuan warga bahwa pihak pemilik hak ulayat Yan Godlif Fouw telah mencoba bertemu dengan pejabat terkait di Pemerintah Provinsi Papua.
Namun urung juga ditemui hingga warga memutuskan untuk melakukan pemalangan. Aksi warga inipun mendapatkan pengawalan aparat kepolisian.
Kapolsek Sentani Timur AKP Mansyur meminta aksi digelar secara damai dan tidak menimbulkan konflik yang bisa menganggu kamtibmas.
(sms)
dibaca 227x
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2hJaL7O
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Belum Bayar Ulayat, Venue PON Papua Dipalang Warga"
Post a Comment