loading...
"Pengenalan membatik dianggap perlu agar anak didik mampu mengetahui dan mengerti proses dalam membatik secara bertahap. Saya harap membatik bisa menjadi muatan lokal dalam kurikulum pembelajaran mulai SD, SMP sampai SMA. Ini untuk menjaga kelestarian batik," kata Yuliyanto saat membuka workshop kebijakan pendidikan Kota Salatiga 2018 di ruang Kaloka Gedung Setda, Senin (7/5/2018).
Yuliyanto menyatakan, keanekaragaman budaya, adat istiadat dan kesenian daerah merupakan aset berharga yang memperkaya nilai-nilai kepribadian bangsa. Itu harus dilestarikan dan dikembangkan melalui dunia pendidikan.
"Kita tahu bahwa muatan lokal menjadi salah satu kajian untuk peserta didik agar memberikan pengetahuan dan pemahaman atas adanya kebudayaan lokal di sebuah wilayah. Di Salatiga sendiri memiliki batik Plumpungan yang memiliki nilai historis dan telah menjadi identitas dari kota ini," ujarnya.
Dia berharap, dalam workshop kebijakan pendidikan ada pembahasan, pengenalan, perumusan, kontribusi langsung tentang belajar membatik untuk dijadikan muatan lokal kurikulum pembelajaran sejak jenjang SD sampai SMA. Sebab membatik menjadi media untuk nguri-uri (melestarikan) kebudayaan lokal.
"Meskipun membatik merupakan hal yang sedikit rumit namun dengan belajar, hal tersebut bisa dilakukan. Diharapkan anak-anak nantinya bisa menambah keingintahuannya dan terlatih dalam menyelesaikan karya batiknya," ucapnya.
(wib)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : https://ift.tt/2KJ8t7h
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wali Kota Salatiga Usulkan Membatik Masuk Kurikulum Sekolah"
Post a Comment