Search

Cari Simpati, Marbot Masjid Ini Buat Berita Hoax Dikeroyok 5 Orang Tak Dikenal

loading...

BANDUNG - Ada-ada saja ulah Uyu Ruhyana (56) marbot Masjid Agung Istikomah, Kampung Kaum Tengah, Desa/Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut ini. Lantaran ingin naik gaji dan terdesak kebutuhan ekonomi, Uyu mengarang cerita dikeroyok orang tak dikenal pada Rabu (28/2/2018) sekitar pukul 04.00 WIB. Cerita bohong itu kemudian dsebarkan di media sosial Facebook. Selain tulisan tentang peristiwa penganiayaan, unggahan tersebut juga dilengkapi beberapa foto.

Bahkan Uyu sempat membuat laporan ke Polsek Pameungpeuk dan dibawa ke Puskesmas Pameungpeuk. Tentu saja kabar tentang penganiayaan yang menimpa marbot masjid menjadi viral.

Polsek Pameungpeuk, Polres Garut, dan Ditreskrimum Polda Jabar yang mendapat informasi tentang peristiwa itu lantas melakukan penyelidikan. Polisi melakukan prarekonstruksi di lokasi kejadian Masjid Agung Istikomah Pameungpeuk. Dari penyelidikan itu terungkap bahwa Uyu mengarang cerita bohong.

Direktur Reskrimum Polda Jabar Kombes Pol Umar Surya Fana mengatakan, dari hasil penyelidikan di TKP, tidak menemukan bukti penganiayaan terhadap Uyu, marbot Masjid Istikomah.

Penyidik justru menemukan kejanggalan dalam informasi marbot masjid dianiaya dianiaya oleh orang tak dikenal.

"Kami tak menemukan luka sedikit pun di tubuh Uyu. Padahal korban mengaku dipukul dan dibacok oleh lima orang. Sementara, pada  jam tersebut (04.00 WIB), Polsek Pameungpeuk patroli di lokasi kejadian tapi tidak melihat ada orang atau mobil dan motor parkir di sekitar masjid atau suara gaduh dari dalam masjid tersebut," kata Umar di ruang Riung Mungpulung, Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (1/3/2018).

Selain itu, ujar Umar, tidak ada saksi yang melihat langsung penganiayaan tersebut. "Baju korban ditemukan robekan dengan sengaja bukan akibat dari benda tajam. Jadi robekan itu diduga dibuat oleh korban," tutur dia.

Penyidik kemudian memeriksa intensif Uyu. Kepada penyidik Uyu mengaku telah mengarang cerita bohong untuk mencari perhatian karena ingin naik gaji. Selama ini, sebagai marbot dan guru mengaji dia hanya mendapat upah sebesar Rp125.000 per bulan. "Jadi motifnya ekonomi dan mencari perhatian publik," ujar Direskrimum.

Umar menuturkan, penyidik telah menemukan pelaku yang mengunggah hoax marbot Masjid Istikomah Pameungpeuk dianiaya ke media sosial Facebook. Saat ini, Polda Jabar bekerja sama dengan Direktorat Siber Bareskrim Mabes Polri untuk mendalami unggahan tersebut.

"Sudah ada indikasi (pelaku penyebar hoax). Kami akan lakukan penyelidikan dan menangkap pelaku yang melakukan share ke media sosial Facebook. Jika sudah tertangkap nanti kami sampaikan ke publik," tutur Umar.

Sementara itu, Uyu Ruhyana dihadirkan saat rilis kasus hoax marbot dianiaya di Mapolda Jabar. Pria setengah bayah itu hadir mengenakan sarung dengan wajah ditutup topeng. Uyu mengaku, merekayasa peristiwa penganiayaan yang dialaminya dengan motif ekonomi.

"Saya ingin menyampaikan hal-hal yang terjadi bahwa yang ada di berita dan Facebook (tentang marbot Masjid Istikomah Pameungpeuk Garut dianiaya lima oramg tak dikenal) sebetulnya tidak ada kejadian. Jadi yang terjadi itu hanya rekayasa saya," kata Uyu.

Uyu mengatakan, perbuatan itu didasari oleh persoalan ekonomi. Anak Uyu, meminta dibelikan mesin pemotong rumput untuk kerja. Sementara Uyu tak memiliki uang untuk membeli mesin rumput itu. Sedangkan upahnya sebagai marbot hanya Rp125.000 per bulan.

Let's block ads! (Why?)



Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2FGbhQx

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cari Simpati, Marbot Masjid Ini Buat Berita Hoax Dikeroyok 5 Orang Tak Dikenal"

Post a Comment

Powered by Blogger.