
Bahkan pada November 2017 lalu, Asep membakar rumahnya sendiri. Beruntung kebakaran itu berhasil diatasi oleh warga sehingga api tak merembet ke rumah-rumah lain di permukiman padat penduduk itu.
Karena kesal, warga sempat memukuli Asep. Tak hanya itu, pada bulan yang sama, Asep juga merusak rumah menggunakan linggis. Dinding rumah yang ditinggalinya kini tak lagi berjendela dan berpintu.
Kondisi emosi dan kejiwaan Asep yang labil itu dibenarkan oleh adik kandung tersangka, Fahmi (41). Asep, ujar Fahmi, pernah menikah dua kali. Dari istri pertama, Asep memiliki lima anak, sedangkan dari istri kedua, Asep tak memiliki anak.
Istri pertama memutuskan cerai sari Asel karena tidak tahan dengan sikap tempramentalnya. Begitu pula istri kedua Asep, pergi karena suaminya kerap mengamuk dan marah-marah.
"Asep sudah sering ngamuk. Kalau sedang kumat, tak ada warga yang berani meredamnya. Saya, adiknya juga gak berani," kata Fahmi ditemui di lokasi kejadian.
Perilaku Asep dengan emosi dan kejiwaan yang labil, tutur Fahmi, telah diketahui oleh semua warga Blok Sawah.
"Kondisi seperti itu sudah muncul sejak memiliki istri. Asep pernah dibawa berobat ke pengobatan alternatif di Kampung Mahmud. Namun tak lama di sana, Asep kabur dan kembali ke Blok Sawah," ujar dia.
Warga Kampung Kasur, di Blok Sawah, Kelurahan Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kulon mengenal pelaku penganiayaan terhadap Prawoto, yakni Asep Maftuh memang mengalami gangguan jiwa.
Aep, warga Blok Sawah, mengatakan, Asep mengidap gangguan jiwa kambuhan. Kadang dia terlihat normal, namun saat kumat, Asep kerap mengamuk.
Saat normal, Asep bekerja sebagai tukang panggul dan calo kain di kawasan tekstil Cigondewah.
"Kalau lagi punya uang dia normal, kalau ga punya uang, dia pasti kambuh dan ngamuk," ujar Aep.
Dokter Leony Widjaja, dokter spesialis kesehatan jiwa dari RS Polri Sartika Asih mengatakan, berdasarkan pengamatan dan interaksi selama satu jam dengan Asep, tersangka penganiayaan berat itu mengidap kepribadian ambang sehingga emosional dan lejiwaan tak stabil.
Kondisi tersebut bisa diidap setiap orang akibat berbagai faktor, seperti penghasilan minim (himpitan ekonomi) dan rasa kecewa akibat ditinggalkan oleh pasangan hidup (istri atau suami).
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2DYnvSZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pembunuh Ustaz Prawoto Sering Ngamuk dan Pernah Bakar Rumahnya"
Post a Comment