Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Budi Kusuma, DAK hanya cukup untuk memperbaiki 20% dari 60% jumlah total kerusakan. "Tahun ini rehabilitasi hanya 20% dari jumlah total kerusakan. Artinya kerusakan masih mencapai 40%," ujar Budi kepada wartawan, Kamis (28/12/2017).
Pada 2017, Kabupaten Blitar menerima dana DAK pendidikan sebesar Rp 11.466.000.000. Sesuai peruntukannya jatah SD sebesar Rp8.365.000.000. Sedangkan SMP sebanyak Rp3.100.000.000. Adapun jenis kerusakan mayoritas ringan dan sedang.
Kendati demikian tidak sedikit kerusakan kategori berat, rata-rata karena faktor usia bangunan. Akibat tidak bisa diperbaiki pada 2017, kerusakan yang sebelumnya ringan dan sedang, berpotensi menjadi berat.
Dia berharap seluruhnya bisa diperbaiki pada 2018 mendatang. "Selain DAK pemerintah daerah juga telah menyiapkan dana pendamping dari APBD, "terangnya.
Data yang dihimpun, pada 2018 Pemkab Blitar memperoleh DAK Pendidikan sebesar Rp13.189.000.000. Rinciannya Rp10.049.000.000 untuk SD dan Rp3.140.000.000 untuk SMP.
Moh Triyanto pendamping tenaga honorer K2 Kabupaten Blitar berharap Pemkab tidak hanya memperhatikan kualitas gedung pendidikan. Menurut dia Pemkab seharusnya juga memikirkan kesejahteraan K2 termasuk peluang diangkat menjadi pegawai negeri sipil.
"Sebab sejauh ini para honorer K2 menuntut kesejahteraan honorarium setara UMK. K2 juga meminta untuk diangkat menjadi PNS," ujarnya.
(wib)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2Ciiwwk
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anggaran Kurang, 280 Gedung Sekolah di Blitar Dibiarkan Rusak"
Post a Comment