Ibu-ibu pedagang ini berkumpul di dalam pasar darurat, kemudian menggelar aksi di depan pasar serta ke Jalan Raya Pemalang- Purbalingga. Mereka kemudian merangsek dan memaksa akan memblokir jalan utama jalur tengah itu.
Mereka terlibat saling dorong dengan personel Polres Pemalang yang melakukan penjagaan aksi tersebut. Para ibu pedagang tak surut, bahkan aksi mendorong dan berusaha menerobos barikade polisi.
Aksi saling dorong terjadi beberapa kali, namun upaya para ibu pedagang ini gagal. Akhirnya mereka hanya bisa beraksi di pinggir jalan dan berorasi menuntut pemerintah serius penanganan pasar tradisional ini. "Kami menuntut agar pasar segera dibangun karena kondisi pasar darurat becek, bocor, bangunan rusak dan tidak aman," ujar Anisah, seorang pedagang.
Koordinator aksi pedagang pasar Paduraksa, Andi Rustono menyebutkan, aksi para pedagang ini untuk menyampaikan kekecewaan mereka karena pasar yang dijanjikan dibangun sebelum Lebaran tahun lalu, namun hingga kini tak ada kejelasan. "Kami akan terus menuntut agar pembangunan Pasar Paduraksa segera dilakukan, jika sampai awal Januari 2018 masih belum dibangun maka kami akan menggelar aksi unjuk rasa dengan masa lebih banyak," ancam Andi Rustono.
Aksi ini berjalan sekitar dua jam. Selama aksi, arus lalu lintas terhambat dan terjadi antrean panjang di Jalan Raya Paduraksa, Pemalang.
(wib)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2Ahd0YK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pedagang Pasar Paduraksa Pemalang Demo Tuntut Pembangunan Pasar"
Post a Comment