Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Mochtar W Oetomo menilai, Menteri Sosial (Mensos) tersebut, harus berpikir keras untuk menyatukan kekuatan partai pendukung. Jika tidak, akan terjadi perpecahan di internal pendukung Khofifah. "Harus ada formula perekat jika salah satu pihak kecewa. Jika tidak maka bisa menjadi potensi perpecahan," ujarnya, Selasa (21/11/2017).
Dosen yang mengajar di Pascasarjana Universitas Dr Soetomo (Unitomo) ini mengatakan, potensi perpecahan sangat terbuka di internal partai pendukung Khofifah. Hal itu, lanjutnya, sangat terlihat dari sikap politik Partai Demokrat dan Partai NasDem. Dalam beberapa kesempatan baik Partai Demokrat maupun Partai NasDem ngotot yang paling berhak mengusung cawagub.
"Tapi secara etika politik, dengan jumlah kursi terbesar memang Partai Demokrat lebih logis mengajukan dan mendapatkan jatah wakil. Ini karena di DPRD Jatim Partai Demokrat memiliki 13 kursi. Sedangkan Partai NasDem hanya empat kursi," pungkasnya.
Seperti diketahui, pada 11 Oktober 2017, Partai NasDem menyatakan mendukung Khofifah pada Pilgub Jatim 2018. Kemarin, giliran Partai Demokrat yang mengusung Khofifah berpasangan dengan Emil Dardak. Hari ini, kabarnya Partai Golkar akan menyerahkan surat keputusan mendukung Khofifah-Emil Dardak.
(zik)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2hTLb5c
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Khofifah Harus Berpikir Keras Menyatukan Partai Pendukung"
Post a Comment