Search

Ini Dampak dan Kerugian Setelah Gunung Agung Berstatus Awas

DENPASAR - Dampak dari status Awas yang disandang Gunung Agung di Karangasem, Bali, dirasakan di berbagai sektor. Selain ekonomi, ada pula dampak sosial, politik, dan psikologi.

Menurut Gubernur Bali I Made Mangkus Pastika, penetapan status Gunung Agung menjadi Awas berdampak pada galian C di Karangasem yang berkaitan dengan pembangunan.

Dia menyatakan, hal tersebut membuat proyek-proyek pembangunan yang macet. "Kalau banyak yang macet maka proyek pemerintah akan gagal. Kalau gagal itu repot sekali, karena menyangkut anggaran," ujarnya di Denpasar, Jumat (27/10/2017).

Terkait dampak ekonomi, menurut Pastika, sudah jelas terasa. "Pariwisata di Bali sudah menurun dari 20 hingga 25 persen," ungkapnya.

Belum lagi dampak psikologi. Jika para pengungsi sudah bosan, mereka pun akan stres.

Sementara, dalam rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana, akibat status Gunung Agung menjadi Awas, kerugian diperkirakan mencapai Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun.

Sektor pariwisata mengalami kerugian hingga Rp264 miliar, sektor perbankan mencapai Rp1,05 triliun. Kerugian hilangnya pekerjaan para pengungsi diperkirakan mencapai Rp204,5 miliar. Sedangkan dari segi pertanian dan perternakan, kerugiannya mencapai Rp100 miliar. Kerugian terkait aktivitas pertambangan serta pembangunan di Karangasem sekitar Rp200 hingga Rp500 miliar.

Seperti diketahui, menyusul aktivitas vulkanik dan kegempaan yang terus meningkat, status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali dinaikkan dari Siaga (Level 3) menjadi Awas (Level 4) oleh PVMBG Badan Geologi pada 22 September 2017 pukul 20.30 Wita.

(zik)

Let's block ads! (Why?)



Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2xrR2kB

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ini Dampak dan Kerugian Setelah Gunung Agung Berstatus Awas"

Post a Comment

Powered by Blogger.