“Indeks Kedalaman Kemiskinan atau Proverty Cap Index perangkap kemiskinan (P1) di pedesaan Jawa Tengah naik 21,85%. Sementara Indeks Keparahan Kemiskinan atau Proverty Severity Index (P2) naik 48,21 persen dalam rentang waktu 2013-2016,” jelas Ferry saat melakukan sosialisasi di hadapan DPC dan PAC Gerindra di Rumah Makan Sindoro Sumbing Wonosobo, Jawa Tengah, Senin (23/10/2017).
Menurut Ferry, angka ini sungguh memprihatinkan. Artinya semakin Tinggi P1 semakin jauh jaraknya, semakin dalam kemiskinannya. Sementara semakin tinggi P2 semakin tinggi ketimpangab atau semakin banyak orang yang sangat miskin di antara mereka yang miskin.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa kemiskinan semakin parah dan semakin dalam di Jawa Tengah. Orang miskin akan semakin miskin. Parahnya lagi, kata dia, semakin lama semakin sulit keluar dari kemiskinan.
“Bayangkan apa yang terjadi jika kepemimpinan sekarang diteruskan? Termasuk di Wonosobo ini. Salah satu kabupten dengan jumlah orang miskin terbanyak. Dari data ini, jelas Jawa Tengah butuh pemimpin baru,” terang Ferry yang tiap hari berkeliling Jawa Tengah untuk menyerap aspirasi warga yang dipimpinnya.
Dia berjanji memperbaiki kesenjangan kemiskinan yang kian menganga tersebut. “Ini menjadi prioritas utama, memperbaiki ketahanan ekonomi masyarakat, membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dan meingkatkan ekonomi pedesaan yang kian tertinggal,” janjinya.
Sebelumnya, Ferry Juliantono telah melakukan kegiatan silaturahmi dengan mendatangi pemimpin Pondok Pesantren Darussalam Timur H Agus Ali Qoisor atau yang akrab disapa Gus Ali di Muntilan Magelang, Minggu (22/10/2017).
“Ini Silaturahmi. Wajib bagi saya mampir ke Pondok Pesantren, sekalian ingin mendengar apa harapan santri dan pengasih pondok pesantren pada kepemimpinan Jawa Tengah mendatang,” ujar Ferry.
Ferry menjelaskan, santri adalah aset dalam menggerakkan roda perekonomian Jawa Tengah yang hingga kini berjalan di tempat. Dia berjanji akan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, sekaligus memberdayakan pesantren untuk mencetak santripreuner. Santri yang diberikan pengetahuan dan pendidikan ekonomi, termasuk membentuk koperasi-koperasi, pelatihan Industri kecil.
“Pesantren ini salah satu pusat pergerakan ekonomi. Jika ada pengajian atau acara haul, ratusan ribu manusia hadir. Ini tidak hanya meningkatkan ekonomi para santri, tapi juga masyrakat sekitarnya,” terangnya.
Ditambahkannya, banyak peluang untuk meningkatkan ekonomi Santri. “Salah satunya akan memberikan modal usaha kepada pesantren-pesantren di Jawa Tengah, juga mempersiapkan para Santri yang siap kerja," jelas Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Massa di Partai Gerindra ini.
(rhs)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2h0pCfF
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bacagub Ferry: Angka Kemiskinan Tinggi, Jateng Butuh Pemimpin Baru"
Post a Comment