"Granat dan amunisinya sudah kami amankan. Kami juga mencari tahu siapa pemilik benda berbahaya itu. Makanya di lokasi tersebut sudah pasang polisi line dan ada beberapa aparat kepolisian yang ditugaskan untuk berjaga-jaga," ungkap Kapolsek Segeri AKP JD Hulinggi, Rabu (6/9/2017).
Granat dan amunisi ditemukan Subhan saat bermain dengan teman-temannya. Namun, Subhan tidak langsung melaporkan penemuan granat tersebut dan baru menceritakannya kepada temannya keesokan harinya.
Setelah itu, keesokan harinya, Subhan bersama Alif dan empat orang lainnya, kembali ke dalam goa Sumpang Leang untuk mengambil amunisi tersebut dan menyimpannya di lemari buku milik Alif. Kemudian Subhan dan teman-temannya menyembunyikannya granat dan amunisi tersebut di belakang rumahnya.
Untuk menghindari kejadian serupa, Kapolsek Segeri meminta warga untuk proaktif memberikan informasi ke petugas atau Babinkamtibmas. "Jangan malah dibawa pulang ke rumah. Apalagi bila benda tersebut dianggap berbahaya," pungkas JD Hulinggi.
Sementara itu, Wakapolres Pangkep Kompol Apri Prasetya menuturkan, pada dasarnya, lokasi penemuan granat dan amunisi tersebut merupakan daerah terlarang. Warga sudah melarang orang-orang untuk ke lokasi itu karena merupakan sarang ular.
"Seandainya dilihat warga sekitar, pasti anak-anak itu dilarang masuk di goa itu. Apalagi untuk sampai ke dalam, harus merayap 50 meter, jongkok 50 meter, dan berjalan 100 meter, itupun dengan kondisi tubuh tidak bisa tegak," katanya.
(wib)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2eFW5Gj
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pelajar Temukan 4 Granat dan 103 Amunisi"
Post a Comment