Search

Mirip Kasus First Travel, Dokter-Dosen Tertipu Agen Perjalanan Bodong

MAKASSAR - Tidak kunjung diberangkatkan untuk menunaikan ibadah umrah sejak 2014, empat jamaah travel PT Nurul Al Abdas akhirnya mengadu ke polisi, Senin (4/9/2017). Indrahayu (46) salah satu dokter yang bertugas di Kabupaten Luwu Utara bersama tiga rekannya terpaksa melapor ke Polsek Panakkukang. Penantiannya bersama kelompoknya berjumlah tujuh jamaah tidak kunjung mendapat kepastian.

Selain Indrahayu dan rekannya, disebut sekitar 20 dosen dan staf salah satu kampus swasta juga jadi korban travel Nurul Al Abdas. Namun mereka tidak melaporkan perusahaan jasa perjalanan umrah itu.

"Kalau yang saya tahu, ada juga kenalan sekitar 20 orang dari UMI, saya ajak melapor tapi mereka belum mau," jelas Indrahayu yang ditemui seusai pemeriksaan, Senin (4/9/2017).

Dia menerangkan, pertama kali tertarik menggunakan jasa Nurul Al Abdas yang berkantor di Jalan Kompleks Mirah Seruni, Panakkukang pada 2014 lalu. Melalui salah satu kenalan yang juga jamaah perusaah travel itu.

Selanjutnya dia dan enam orang lainnya menggunakan program promo dengan pembayaran Rp13 juta sampai Rp14,5 juta, dengan total Rp97 juta.

Ansuran pertama dilakukan pada Desember 2014 hingga Januari 2015, untuk pemberangkatan dua tahun kemudian atau Maret 2016. Namun hingga pertengahan 2016, Nurul Al Abdas sudah mengalami permasalahan, sejumlah jamaah tak kunjung diberangkatkan.

Bahkan sebelumnya, Indrahayu sudah was was saat 41 jamaah Nurul Al Abdas menjadi pemberitaan di sejumlah media massa akibat terlantar, tak kunjung dipulangkan, pada 16 April 2015.

"Sejak 2015 itu waktu ada berita jamaah terlantar tidak dipulangkan kami sudah takut dan mulai mempertanyakan, dan minta uang kembali," jelasnya.

Namun pihak Nurul Al Abdas yang dihubungi terus menjanjikan akan tetap memberangkatkan jamaah yang sudah menyetor uang. Namun tanpa kejelasan waktu penerbangan.

"Tidak ada kabar, kita telepon, SMS tapi tidak ada kabar. Sementara berkas sudah dikumpul, paspor, buku vaksin. November 2016, dikembalikan semua berkas tapi dananya belum. Mereka selalu bilang akan memberangkatkan kita cuma jadwalnya tidak jelas kapan," keluh Indrahayu.

Kasus dugaan penipuan itu rencananya ingin melaporkan kejadian itu sejak 2016, namun pihak Nurul Al Abdas menurut Indrahayu malah balik mengancam tidak akan mengembalikan uang jamaah. Padahal uang itu rencananya akan digunakan untuk umrah dengan jasa travel lain.

"Kami membutuhkan untuk keberangkatan umrah via Abu Tours, dan sudah berangkat saat Ramadan 2017 makanya kita minta berkasnya," jelasnya.

Indrahayu menilai, pihaknya terpaksa melakukan langkah hukum setelah Nurul Al Abdas dinilai tidak memiliki niat baik mengembalikan uang jamaah. Bahkan sejak 2016 manajeman perusahaan travel itu sudah tidak pernah menerima telepon dan pesan. Bukan itu saja, kantor travel di Jalan Kompleks Mirah Seruni itu sudah tertutup.

Let's block ads! (Why?)



Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2wANLQh

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Mirip Kasus First Travel, Dokter-Dosen Tertipu Agen Perjalanan Bodong"

Post a Comment

Powered by Blogger.