Ketua DPC Kintamani, Bangli Partai Perindo, Pande Wayan Sukarata mengatakan, upacara ini merupakan acara pengabenan massal yang dilakukan setiap lima tahun sekali.
"Setelah prosesi pengabenan selesai dilanjutkan dengan upacara Nyekah. Nyekah adalah suatu proses penyucian roh atau atma," terangnya.
Dia menjelaskan, setelah proses penyucian dilakukan yaitu simbol dari atma tersebut dibakar lalu abunya dibuang ke laut atau ke sungai.
"Usai acara itu dilanjutkan dengan upacara ngajar-ajar, yaitu upara penjemputan roh manusia yang telah diupacarai atau disucikan di mana dijemput dari laut lalu dibawa ke pura goa lawah untuk menghaturkan persembahyangan," paparnya.
Pihaknya menegaskan, Me Ajar-ajar ini merupakan suatu proses penyucian roh untuk bisa ditempatkan di tempat suci atau pura yang ada di rumah.
"Kami mengikuti ritual ini karena merupakan proses pelestarian adat dan budaya Bali. Sesuai dengan prinsip Partai Perindo yang ingin melestarikan adat dan budaya," bebernya.
(rhs)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2guOwTr
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lestarikan Budaya, Warga dan Pengurus Perindo Bali Gelar Tradisi Me Ajar-Ajar"
Post a Comment