Ulama Purwakarta Jegal Dedi di Pilgub, MUI Keluarkan Maklumat

JAKARTA - Mengakhiri bulan Agustus 2017, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencatat hasil kurang baik. Dalam perdagangan di indeks Bloomberg, Kamis (31/8/2017) rupiah dibuka jatuh 4 poin atau 0,03% ke level Rp13.350 per USD, dibanding penutupan kemarin di Rp13.346 per USD.

Yahoo Finance mencatat rupiah pada Kamis ini juga melemah 3 poin atau 0,02% ke level Rp13.347 per USD, setelah kemarin ditutup di level Rp13.344.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada hari ini dipatok Rp13.351 per USD, terdepresiasi 8 poin dari posisi kemarin di Rp13.343 per USD.

Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, hari ini mata uang NKRI dibuka di posisi Rp13.349 per USD, terdepresiasi 11 poin dari penutupan Rabu di level Rp13.338 per USD.

Belum adanya sentimen positif di dalam negeri dan kenaikan dolar setelah data ekonomi AS menguat, membuat rupiah masih berkutat di zona merah. Melansir dari Reuters, dolar AS mencapai level tertinggi selama dua pekan terhadap ten pada Kamis ini. Dolar naik setinggi 110,545 yen, level terkuat sejak 16 Agustus 2017.

Greenback memperoleh kenaikan setelah Departemen Perdagangan AS mengumumkan produk domestik bruto AS di kuartal II 2017 tumbuh 3,0%, angka tertinggi sejak dua tahun. Selain itu, Laporan Ketenagakerjaan Nasional menunjukkan pertambahan jumlah pekerja 237.000 selama Agustus, kenaikan terbesar dalam lima bulan.

"Seiring dengan indikator ekonomi yang solid, ekspektasi pasar kemungkinan akan ada kenaikan suku bunga Fed pada bulan Desember dan mendukung dolar," kata Stephen Innes, kepala perdagangan di Asia Pasifik untuk Oanda di Singapura.

(ven)

Let's block ads! (Why?)