Search

Ronggong Daeng Romo, Tokoh Kemerdekaan Sulawesi Selatan

Ranggong Daeng Romo adalah putra sulung dari Gallarang Moncokomba Mangngulabba Daeng Makkio dan ibunya bernama Bati Daeng Jimo. Ranggong Daeng Romo dilahirkan pada tahun 1915 di Kampung Bone-bone, Bate Moncokomba, distrik Polongbangkeng (tepatnya dikecamatan polong bangkeng selatan), Takalar.

Dilihat dari segi keturunannya, dia dikenal sebagai seorang bangsawan yang berasal dari golongan progresif dinamis yang tahu mengikuti keinginan dan kehendak rakyatnya.

Dengan demikian Ranggong Daeng Romo berasal dari keluarga bangsawan di Polongbangkeng. Yang dimana kedua orang tuanya terkenal sebagai dermawan yang kaya serta dihormati dan disegani oleh masyarakatnya.

Sejak umur 4 tahun Ranggong Daeng Romo telah dimasukkan pada pondok pesantren di Cikoang untuk memperoleh pendidikan agama Islam. Karena kepintarannya dalam membaca Alquran dengan kemahiran tajwidnya, sehingga pada umur 6 tahun beliau selalu diikutsertakan pada acara tadarrusan yang sekarang lebih dikenal dengan musabaqah tilawatil Alquran.

Dari sinilah beliau mempunyai keyakinan bahwa dia harus bekerja keras dan tekun agar dapat tampil dimuka umum bahkan ribuan orang. Setelah tamat dari pesantren cikoang beliau kembali bersekolah di Inlandschool di kota Makassar.

Selama beliau menjalani sekolah di kota Makassar beliau menumpang kepada keluarga dekatnya yang ada di pinggir kota. Berkat ketabahan dan ketekunannya beliau dapat meneyelesaikan di Inlandschool pada tahun 1929.

Sebenarnya Ranggong Daeng Romo memenuhi syarat untuk masuk ke sekolah HIS milik belanda yang ada di Makassar, tetapi karena pendiriannya yang teguh dan tidak menyukai sekolah milik belanda beliau kemudian pindah ke sekolah partikulir (taman siswa).

Pada suatu ketika Ranggong Daeng Romo sedang mengikuti pelajaran di sekolahnya, tiba-tiba terjadi penyerangan dari sekolah milik belanda (HIS). Ranggong Daeng Romo yang pada saat itu berada di sekolah melihat langsung kejadian tersebut yang dimana sekolahnya di obrak abrik oleh murid sekolah Belanda.

Ranggong Daeng Romo yang tidak terima atas kejadian tersebut langsung memimpin teman-temannya untuk menyerang balik. Dan pada kesempatan lain Ranggong Daeng Romo beserta teman-temannya melakukan perlawanan balik kepada sekolah milik pemerintahan Kolonial Belanda.

Karena keseringan memimpin teman-temannya dalam penyerangan terhadap murid- murid sekolah HIS, akhirnya orang tua Ranggong Daeng Romo dipanggil oleh politie inlichting diest (PID).

Bosan dengan panggilan tersebut akhirnya orang tua Ranggong daeng Romo memberhentikan sekolah anaknya setalah ia menyelesaikan pelajarannya pada sekolah nasiaonal taman siswa.

Setelah Ranggong daeng Romo kembali ke Polongbangkeng dan dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, beliau mendampingi orang tuanya dalam menjalankan roda pemerintahan, serta mengurus sawah dan ladangnya.

Dari hasil pertanian dan peternakan inilah banyak memberikan bantuan materi terhadap kehidupan perjuangan melawan belanda.

Let's block ads! (Why?)



Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2wtAuYK

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Ronggong Daeng Romo, Tokoh Kemerdekaan Sulawesi Selatan"

Post a Comment

Powered by Blogger.