"Kita baru dapat pemberitahuan kalau ada kelompok Saracen di Pekanbaru dua bulan lalu dari Mabes Polri," kata Kapolda Riau.
Jenderal bintang dua ini mengaku sangat menyayangkan ada warganya yang terjebak dalam kasus kejahatan siber crime. Zulkarnain menjelaskan, bahwa Jasriadi memiliki ilmu IT yang cukup bagus.
"Namun sayang keahliannya itu dipergunakan untuk kegiatan yang melanggar aturan. Ini sangat kita sesalkan," tukasnya.
Dalam penangkapan Jasriadi, warga Jalan Kasah Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru ini, polisi mendapat kabar dari Tim Saber Crime Mabes Polri kalau ada pengembangan kasus di Pekanbaru. Dalam penangkapan itu tim Mabes didampingi oleh tim Reskrimsus Polda Riau.
"Kita mendampingi tim Mabes dalam penangkapan Jasriadi. Untuk penanganan kasusnya tetap berada di Mabes walau locus delicti (tempat terjadinya suatu tindak pidana) berada di Pekanbaru," ucapnya.
Seperti diketahui, Jasriadi ditangkap tim Mabes Polri di rumahnya di Jalan Kasah Pekanbaru karena diduga sebagai pengelola kelompok Seracen. Melalui kelompok Saracen mereke menebarkan kebencian, menebar kasus SARA melalui sosial Facebook.
Selain Jasriadi polisi juga menangkap SRN (32) di Cianjur dan MT di Jakata Utara. Kelompok Saracen sudah memiliki ribuan jaringan penyebar kebencian.
(rhs)
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2w3yadD
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Polda Riau Baru Tahu Ada Kelompok Saracen 2 Bulan Lalu"
Post a Comment