Rusunawa yang sudah kelar dibangun sejak akhir tahun lalu dan berada di dekat bibir pantai Prigi ini ini memang belum dihuni.
Pemkab Trenggalek masih melakukan pendekatan kepada warga yang diklasifikasikan menjadi penghuni rusun dengan kapasitas 60 lokal berlantai empat itu.
Lantaran lama tak dihuni, kondisi rusunawa yang berdampingan dengan lapangan sepakbola tersebut mulai mengalami kerusakan. Terlebih, tak ada petugas jaga di bangunan yang memakan anggaran Rp23 miliar ini.
Wakil Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin menegaskan, saat ini pihaknya masih melakukan pendekatan kepada para calon penghuni rusunawa. Dengan melalui sosialisasi, pihaknya tak ingin sewenang-wenenang terhadap warga yang saat ini menghuni rumah di atas tanah milik negara itu.
”Ada proses diskusi, dan ini sedang kami lakukan. Itu tidak bisa serta-merta memindahkan mereka ke rusunawa,” terang Muhammad Nur Arifin saat dihubungi KORAN SINDO.
Lebih jauh dia menyebut, ada beberapa alasan kenapa pihaknya harus intens melakukan pendekatan kepada warga. Menurutnya, mata pencaharian para calon penghuni rusunawa ini rata-rata berada di sektor informal. Selain petani, juga nelayan.
Sehingga menurutnya, tak mudah untuk merelokasi mereka begitu saja dengan kondisi yang seperti itu. ”Ada yang punya sapi dan ternak lainnya. Kalau ditaruh di rusunawa kan tidak mungkin. Maka dari itu kita harus melakukan pendekatan,” timpalnya.
Calon penghuni rusunawa, ujar dia, juga sudah diajak untuk melihat langsung kondisi rusun yang bakal mereka tempati seumur hidup dengan sistem sewa murah itu. Melihat kondisi rusun yang bagus, kata Arifin lagi, rata-rata warga tertarik.
”Kalau nanti sudah mau menghuni, mereka harus membongkar rumah asal dan berpindah ke rusunawa. Target kami bulan Agustus ini sudah ada 25 kepala keluarga yang dipindah,” tukasnya.
Soal beberapa bagian bangunan yang sudah mulai rusak akibat tak dirawat, Arifin menyebut jika sebenarnya proyek tersebut belum selesai total. Jika ada kerusakan, menurutnya, itu merupakan tanggungawab kotraktor.
”Sebenarnya memang masih belum selesai. Masih 90%. Nanti akan ada pembenahan jika memang ada kerusakan di sana,” pungkasnya.
Bupati Trenggalek Emil Dardak menambahkan, rusunawa ini memang bakal ditempati oleh warga yang belum memiliki rumah yang sah. Dia berharap rumah baru mereka itu bisa meningkatkan taraf hidup penghuninya. Dikatakan, penghuni rusunawa bakal ditarif rendah, di bawah Rp200 ribu per bulan. ”Semakin naik (lantai atas) harganya naik juga. Tapi ini sangat terjangkau oleh masyarakat,” terang Dardak.
Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2fypQg5
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penghuni 25 Rumah Liar Ditargetkan Masuk Rusunawa di Watulimo"
Post a Comment