Search

Longsor Masih Hantui Warga, Radius Pengungsian Diperlebar 2 KM

MALILI - Trauma akan musibah longsor yang menewaskan tujuh orang warga di Dusun Harapan, Desa Maliwowo, Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur, Jumat lalu masih menghantui warga sekitar hingga Sabtu (13/5/2017).

Terlebih dengan informasi yang menyebutkan masih adanya genangan atau tumpukan lumpur di atas gunung di Desa Maliwowo Kecamatan Angkona kapan saja bisa tumpah terbawa air dan mengepung pemukiman warga. Peristiwa naas yang menimpah puluhan warga kampung ini hingga menewaskan tujuh orang yang terdiri dari 4 keluarga, melukai beberapa orang dan merusak sedikitnya 14 rumah milik warga setempat, membuat mereka masih was-was.

Bahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur beserta aparat TNI, Polri dan Basarnas atau tim yang terlibat dalam penyelamatan warga pasca bencana longsor telah memutuskan untuk memperlebar radius pengungsian hingga 2 KM.

Tercatat sebanyak 65 KK atau sekira ratusan warga terpaksa diungsikan ke rumah keluarga dan tenda-tenda penampungan untuk sementara diamankan sambil menunggu situasi di kampung mereka benar-benar aman dari ancaman longsor.

Dari pantauan SINDO di lokasi, warga mengangkut harta benda mereka satu persatu menggunakan kendaraan motor roda dua dan mobil. Sesekali, mereka dibantu kendaraan milik aparat serta mobil truk yang disiagakan mengangkut sisa lumpur yang menutup jalan Trans Sulawesi dan menutup rumah warga.

"Kemarin sempat terjadi longsor susulan, setelah dicek informasinya terdapat endapan lumpur di atas gunung, jika hujan deras, lumpur ini dipastikan akan tumpah ke bawah, makanya kami diminta mengungsi hingga 2 kilometer dari lokasi ini (longsor)," ujar Piston salah seorang warga yang sementara mengemas harta benda mereka.

Piston mengaku, saat longsor susulan jumat lalu, lumput sempat menyentuh rumahnya meski tidak separah 14 rumah tetangganya yang ambruk terkepung material lumpur hingga menewaskan tujuh orang.

Kepala Desa Maliwowo, Hasdar Adit melaporkan, jumlah KK di desanya sekira 600 KK lebih dengan jumlah penduduk lebih dari 3.000 jiwa. "Ada empat dusun di Desa Maliwowo, yakni Dusun Makmur Satu, Dusun Makmur Dua, Dusun Ujung Batu dan Dusun Ujung Baru dan Dusun Bubu. Korban yang terkena longsor di Dusun Harapan Satu, ada 17 KK dan 15 rumah rata dengan tanah," sebutnya.

Sementara, lanjut Kades Maliwowo, dusun yang berpotensi terjadi bencana yakni wilayah Dusun Ujung Batu dimana ada sebanyak 65 KK atau 100 lebih jiwa yang tinggal di sini. "Kami sudah perintahkan agar sementara waktu mereka mengungsi, bagi yang tidak punya keluarga, bisa menginap di kantor desa, atau di tenda-tenda penampungan untuk sementara waktu hingga kondisi wilayah mereka bisa dipastikan aman dari longsor," ujarnya.

Kepala BPBD Luwu Utara Zabur memastikan, jumlah terakhir korban yang meninggal dunia akibat longsor di Angkona sebanyak tujuh orang yakni, Darwis dan Erna pasangan suami isteri, Ayu Marlianti dan Andi Sul adalah ibu dan anak, Yoga dan Haerul adalah ayah dan anak satu lagi yakni Sri.

"Jumat saat terjadi longsor, korban yang ditemukan enam orang, siang tadi (sabtu-red), sekira pukul 9.45 jenazah terakhir atas nama Erba berhasil ditemukan," ujarnya.

Terkait kondisi dan fasilitas tempat pengungsian yang disiapkan oleh pemerintah pasca diungsikannya ratusan warga di Dusun Ujung Batu, dirinya menyampaikan jika saat ini Pemkab Luwu Timut melalui lintas SKPD telah menyiapkan kebutuhan sehari-hari warga termasuk tempat tidur dan kebutuhan makanan.

"Kami sudah siapkan, ini berkat kerja sama lintas SKPD di Luwu Timur. Selain itu bantuan dari banyak pihak juga telah masuk bukan hanya dari masyarakat di Luwu Timur sendiri termasuk dari luar di wilayah Luwu Raya, baik itu dari pemerintah, organisasi masyarakata atau ormas dan organisasi kepemudaan serta mahasiswa di Luwu Raya," ujarnya.

Let's block ads! (Why?)



Pengen baca lanjutan nya buka link di samping : http://ift.tt/2rdTWa3

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Longsor Masih Hantui Warga, Radius Pengungsian Diperlebar 2 KM"

Post a Comment

Powered by Blogger.